RAKYAT ACEH | CALANG – Penjabat (Pj) Bupati Aceh Jaya Dr Nurdin SSos MSI, meninjau secara lansung riset alat penangkapan ikan ramah lingkungan, di kawasan perairan Lhok Rigaih, Kecamatan Setia Bakti, Kabupaten Aceh Jaya.
Nurdin menyampaikan, Kabupaten Aceh Jaya selalu mengedepankan pengelolaan alam yang berkelanjutan termasuk dalam aspek penangkapan ikan.
Hal ini dilihat dari kesepakatan masyarakat untuk tidak menangkap hiu dan pari anakan di kawasan zona inti Lhok Rigaih Kabupaten Aceh Jaya.
“Hal yang disepakati tersebut adalah upaya perlindungan hiu dan pari yang hampir punah terutama hiu martil perlu dilakukan. Hiu dan pari anakan tidak boleh ditangkap demi keberlangsungan stok ikan ke depan,” ujarnya, Minggu, 20 November 2022.
Dr Nurdin menambahkan, dari kesepakatan pengelolaan yang akan dilaksanakan, diperlukan langkah tindak lanjut yang akan dilakukan secara bertahap yang salah satunya yaitu modifikasi/pergantian alat tangkap yang banyak menangkap hiu yaitu alat tangkap gillnet.
“Salah satu upaya mulai dilakukan adalah peralihan alat tangkap gillnet ke alat tangkap bubu ikan. Alat tangkap bubu ikan ini menargetkan beberapa jenis ikan yang bernilai jual tinggi berupa ikan-ikan dasar yang menjadi komoditas ekspor,” ucap Dr Nurdin.
Nurdin mengatakan, peneliti yang mendukung riset ini adalah Dr Suparman Sasmita dan Dr Zainal Wassahua sebagai perekayasa alat tangkap ikan yang berpengalaman.
Para peneliti menyempurnakan rancang bangun dan tekhnik operasi penangkapan ikan.
Dengan mengunakan prinsip-prinsip kearifan lokal dalam riset ini, seperti penggunaan daun pinang dan kayu-kayu sebagai atraktor penarik ikan, diharapkan nelayan dapat mendapat manfaat ekonomi dari laut yang dikelola secara berkelanjutan.
Disisi lain, Panglima Laot Lhok Ringah, Jafar ID mengungkapkan, proses pembelajaran ini sangat bermanfaat baik nelayan, untuk memudahkan nelayan dalam menangkap ikan.
Kehidupan nelayan yang berat dan selalu bergantung dari rezeki laut menjadikan upaya penangkapan yang efektif sangat diperlukan. (hen)