BIREUEN | RAKYATACEH – Kepedulian Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Bireuen, Rusyidi Mukhtar S Sos terhadap dunia pendidikan cukup besar.
Belakangan ini, Rusyidi yang dipercaya oleh masyarakat Peurangan Raya menduduki jabatan sebagai Ketua Pembina Yayasan Almuslim, berhasil memajukan beberapa kampus di bawah yayasan tersebut ke arah lebih baik.
Ada dua universitas dan satu pesantren yang semakin tenar di kalangan masyarakat Aceh berkat dedikasi Ketua DPRK Bireuen, diantaranya Universitas Almuslim (Umuslim) dan Institut Agama Islam (IAI) Almuslim Paya Lipah. Sedangkan pesantren dibawah naungannya, sudah menampung ribuan santri di Aceh yaitu pesantren modern Almuslim Peusangan.
Kepedulian sapaan Ceulangiek ini terhadap dunia pendidikan, diperlihatkan kembali dengan aksinya yang terjun langsung ke sekolah-sekolah di Bireuen.
Pada Sabtu (26/11), putra kelahiran Peusangan ini diundang ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 3 Bireuen sebagai pembina apel, dan juga atas kepeduliannya terhadap pendidikan Bireuen bertepatan dengan peringatan Hari Guru Nasional.
“Ketua DPRK Bireuen sangat mendukung dunia pendidikan. Bahkan, kami tidak menyangka bahwa orang nomor satu di gedung DPRK Bireuen, mengiyakan undangan kami untuk memberikan motivasi kepada siswa,” ujar Kepala SMPN 3 Bireuen, Hj Hadisah SPd kepada Harian Rakyat Aceh, Minggu (27/11).
Hadisah mengaku kenal baik sosok Rusyidi Mukhtar. Selain sosok yang ramah dengan masyarakat di perdesaan, ia juga merupakan pemimpin yang cepat merespon aspirasi masyarakat.
“Selama ia dipercaya sebagai Ketua DPRK Bireuen, banyak perubahan yang dilakukan untuk kemajuan daerah. Semoga dedikasinya terhadap dunia pendidikan dapat dipertahankan, sehingga menjadi pemimpin masa depan yang didambakan masyarakat Bireuen,” sebutnya.
Sementara itu, Rusyidi yang dipercaya sebagai pembina apel di sekolah tersebut, turut memberikan motivasi bagi siswa-siswi agar lebih giat belajar demi menggapai prestasi gemilang di kemudian hari.
“Belajarlah sungguh-sungguh supaya cita cita tercapai. Dalam hidup ini, kita harus berbakti kepada kedua orang tua dan kepada guru, agar tidak sesat dalam berkehidupan di dunia,” sebut Ceulangiek sembari menceritakan kisah hidupnya di dunia pendidikan semasa kecil. (akh)