Menu

Mode Gelap
Korban Erupsi Gunung Marapi Ditemukan 1,5 Km dari Kawah Cak Imin Resmikan Posko Pemenangan Musannif bin Sanusi (MBS) Perangkat Desa Sekitar Tambang Tantang Asisten Pemerintahan dan Dewan Lihat Objektif Rekrutmen Pekerja PT AMM Golkar Aceh Peringati Maulid Nabi dan Gelar TOT bagi Saksi Pemilu Ratusan Masyarakat Gurah Peukan Bada Juga Rasakan Manfaat Pasar Murah

METRO ACEH · 23 Dec 2022 16:30 WIB ·

Percepat Turun Stunting Perlu Komitmen Bersama


 Drs. Sahidal Kastri, M.Pd Perbesar

Drs. Sahidal Kastri, M.Pd

RAKYAT ACEH | BANDA ACEH – Kaper BKKBN Aceh Sahidal Kastri mengatakan, upaya pencegahan dan percepatan penurunan stunting di Aceh perlu dibangun komitmen.

Menurutnya jika komitmen tidak ada, maka akan sulit menggerakan masyarakat dan lintas sektor lainnya untuk melakukan upaya pencegahan dan percepatan penurunan stunting.

Bukan saja membangun komitmen, tetapi juga perlu sinergitas lintas sektoral. Ini harus kita perkuat, baik di tingkat pemerintahan gampong (desa), kecamatan, hingga kabupaten/kota, hingga ke instansi layanan kesehatan masyarakat.

“Semua harus saling berkoordinasi untuk memastikan pelayanan kesehatan dari hulu hingga ke hilir tersebut dapat berjalan sesuai yang diinginkan,” ucapnya.

Sahidal juga mengingatkan, soal data dalam satu pintu. Dimana sistem pelaporan atau penginputan data harus dilakukan secara intens dan berkala serta kegiatan Posyandu di setiap desa harus lebih pro aktif untuk memastikan balita mendapatkan vaksinasi dasar lengkap serta memantau tumbuh kembang anak serta pemeriksaan kesehatan bagi ibu hamil.

“Masalah stunting di Aceh komplit sekali, dari saya lihat sendiri kelemahan kita masalah lingkungan dan sanitasi yang buruk serta memberi ASI kita masih rendah. Ini juga penyebab stunting,” bebernya.

Kepala BKKBN Aceh juga menyarankan agar dalam mendefinisikan arti stunting dipermudah sehingga masyarakat mudah memahaminya dan turut serta menerapkan perilaku hidup sehat.

Sedangkan Ketua IBI Aceh, Elvira Wahyuni mengatakan, masalah lain yang dihadapi dan mengapa sulit dilakukan pencegahan dan penurunan stunting, kurang adanya dukungan dari keluarga dan tokoh masyarakat.

“Hambatan yang kami hadapi yaitu kurangnya dukungan dari keluarga dan tokoh masyarakat, sehingga upaya yang dilakukan pun harus mentok. Bicara stunting bicara keroyokan program, serta perlu dukungan semua pihak, saat kami melakukan intervensi kepada keluarga berisiko stunting. Kalau bidan yang bicara, ilmu ada tetapi power belum ada,” pungkas Elvira. (rao)

Artikel ini telah dibaca 19 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Pemotor Tak Dikenal Tewas dalam Kecelakaan di Jalan Laksamana Malahayati

22 March 2024 - 15:48 WIB

Ketua Pengprov Forki Aceh Sulaiman SE ‘Mari Bersatu Majukan Prestasi Olahraga Karate

18 March 2024 - 22:28 WIB

Kepengurusan Forki Aceh Segera Dilantik

18 March 2024 - 21:50 WIB

Satpol PP WH Lhokseumawe Amankan Anak di Bawah Umur Mabuk Lem, Lalu Dimasukkan ke Dayah

18 March 2024 - 18:39 WIB

Hendak Tawuran, Polisi Ciduk Puluhan Remaja di Lhokseumawe

15 March 2024 - 17:41 WIB

Pangdam IM Berikan Pengarahan dan Motivasi kepada Para Dansat di Jajaran Kodam Iskandar Muda.

13 March 2024 - 13:33 WIB

Trending di METRO ACEH