Sikim Nilam Aceh Jaya Hadirkan Produk Unggulan

RAKYAT ACEH | CALANG – Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya melalui Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan, telah menghadirkan Sentra Industri Kecil dan Menengah (sikim) nilam untuk pengembangan produk atsiri berbagai produk turunan sebagai komoditi unggulan daerah. 

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Aceh Jaya, Hj Ners Ernani Wijaya, Kepada Harian Rakyat Aceh, Selasa, 27 Desember 2022, mengatakan, dengan adanya kehadiran sikim nilam, Kabupaten Aceh Jaya dapat memberi nilai tambah terhadap salah satu komoditi unggulan daerah (PUD).

“Produk atsiri/minyak nilam dan berbagai produk turunan seperti body lotion, body butter, minyak wangi, pewangi pakaian, softener pelembut dan pewangi pakaian, sabun cuci piring, sabun mandi cair, sabun batang, sabun mandi batang/padat. Keseluruhan produk ini memiliki kandungan dari unsur minyak atsiri nilam, yang siap bersaing dipasaran. Selain Produk turunan nilam juga terdapat produk pupuk kompos sisa terna nilam dari hasil penyulingan, sehingga menjadikan sikim inilam ini sebagai industri zero waste yang semua unsurnya dapat di manfaatkan,” katanya.

Dirinya menambahkan, kandungan dari atsiri nilam Aceh Jaya sudah dilakukan uji lab memiliki kandungan seperti pacholi alkohol, methanozulene, cyclohexane, caryopyllene, a-Guaiene, 7-methanoazuelene, aciphyllene dan azulene pacholi alkohol sendiri berfungsi sebagai zat pengikat atau penahan laju penguapan komponen volatil sedangkan zat lainnya berfungsi sebagai anti inflamasi, antijamur, antiseptik dan agen anti kanker,” katanya.

Diketahui sikim Nilam dibangun atas prakarsa Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdaganagan Kabupaten Aceh Jaya melalui dana DAK Fisik 2021 dan dilanjutkan dengan DAK Fisik tahun 2022.

Sikim merupakan aset milik Pemkab Aceh Jaya yang memberi fasilitas kepada pelaku IKM yang bergerak pada komoditi atsiri nilam dan turunannya. Dalam pelaksanaannya sikim akan dikelola oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Barajaya (Perseroda).

Ia mengungkapkan, peran PT Barajaya (Perseroda) sangat berpengaruh pada keberlanjutan usaha para pelaku IKM yang berada di dalam sikim, sudah memiliki bisnis plan, strategi promosi juga booklet dan katalog produk.

Untuk minyak produksi minyak atsiri, sikim nilam memiliki alat penyulingan inovasi dan SDM operator penyulingan dan merupakan hasil kajian master plan, UKL/UPL yang di susun oleh tim Universitas Syiah Kuala pada tahun 2018.

Pada tahun 2022, Pemkab Aceh Jaya melaui Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan mendapatkan Dana Alokasi Non Fisik Peningkataan Kapasitas Kelembagaan Sentra IKM (PK2SIKM) yang tujuan diberikan adalah untuk meningkatkan kapasitas SDM yang berada di dalam sikim nilam mulai dari produksi minyak atsiri, pembuatan pupuk kompos sisa terna hasil penyulingan, produk turunan serta design printing.

Semua pelaku IKM sudah di latih dari cara berproduksi, standarisasi produk, manajemen usaha sampai mekanisme ekspor.

Maka dengan adanya fasilitas yang telah terbangun, para pelaku usaha sudah kita latih melalui dana DAK Non fisik. Sehingga mendukung fisik bangunannya, SDM-nya juga sudah mumpuni, sampai mekanisme ekspor mereka sudah faham.

Untuk kelanjutannya, Insya Allah, secara aturan harus diserahkan ke pengelola tentu dengan mempertimbangkan aturan terkait pengelolaan sentra IKM kepada pengelola bagaimana kerja sama dengan pelaku IKM dan di Januari 2023 Insya Allah akan kita tuangkan dalam berita acara kerja sama.

“Untuk saat ini produk belum beredar bebas, teman-teman di bidang perindustrian bersama-sama PT. Barajaya sedang melakukan pendaftaran izin edar, baik izin BPPOM bagi produk berjenis kosmetik seperti parfum, body wash, maupun izin PKRT pada Dinas Kesehatan Aceh Jaya untuk produk seperti sabun cuci pring. Setelah produk memiliki izin edar, tentu kita akan lounching ke pasar dan akan melakukan promosi ke berbagai media,” tuturnya.

Seorang pelaku IKM, Cut Susiyani, dirinya mengapresiasi Pemkab Aceh Jaya, dengan kehadiran sikim ini, Insya Allah menjawab kekhawatiran terhadap standarisasi produk.

“Kami akan terus fokus melakukan inovasi produk mencari komposisi yang tepat untuk sebuah produk yang memiliki nilai jual. Saat ini kami sedang mendaftarkan design layout sarana produksi kami diterima oleh BPPOM untuk masing-masing produk, semoga kembali mendapat dukungan dari Pemkab Aceh Jaya untuk kelayakan ruang produksi yang memadai yang sesuai standar BPPOM.”

“Kedepan akan membuka ruang kerja sama dengan siapapun. Tujuan nya adalah untuk membantu para pelaku IKM meningkatkan kapasitas produknya dengan kehadirian sikim nilam ini,” tutup Cut. (hen)