RAKYAT ACEH | BANDA ACEH – Keberhasilan JNE mengembangkan sayapnya di Aceh menjadi pertanda bahwa pergerakan bisnis di daerah ini kian berkembang.
Pernyataan tersebut disampaikan Penjabat (PJ) Gubernur Aceh Achmad Marzuki dalam sambutannya yang dibacakan Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Teuku Faisal pada Annual Meeting atau pertemuan tahunan JNE Aceh di Hotel Amel Convention, Blang Oi, Meuraxa, Rabu (28/12/2022). Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Presiden Direktur JNE Mohammad Feriadi Soeprapto.
“Harapan kami, keberadaan perusahaan ini dapat mendorong lancarnya usaha masyarakat Aceh, sehingga bukan hanya produk luar saja yang sukses merambah pasar lokal, tapi produk karya masyarakat Aceh juga sukses merambah pasar di daerah lain,” ujarnya.
Dirinya mengaku sangat yakin kalau peluang JNE mengembangkan bisnisnya di Aceh terbuka lebar mengingat proses pengiriman paket dari luar maupun menuju Aceh tumbuh sangat pesat. Peningkatan ini tidak lepas dari tren masyarakat yang semakin sering bertransaksi secara online melalui platform e-commerce.
Bahkan tren memanfaatkan e-commerce seakan sudah menjadi gaya hidup sebagai masyarakat kita. Hal itu terlihat dari valuasi bisnis e-commerce nasional yang sangat fantastis beberapa tahun belakangan ini. Riset Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA) menunjukkan, pada tahun 2013 saja pasar e-commerce nasional mencapai 8 miliar dolar AS atau setara 94,5 triliun rupiah.
Angka itu meningkat pesat pada 2016 hingga mencapai 25 miliar dolar AS atau setara 295 triliun rupiah. Pada tahun 2022 ini diperkirakan transaksi itu mencapai lebih dari Rp 400 triliun. Peningkatan ini ditopang oleh pengguna internet yang telah mencapai hampir 100 juta orang atau sekitar 40 persen dari total penduduk negeri kita.
Tren ini juga terjadi di Aceh. Tentu saja tren ini membuka kesempatan bagi pengusaha lokal, untuk memperluas pasar produknya di tingkat nasional. Dalam hal ini, sebagaimana saya sebutkan tadi, peran perusahaan ekspedisi akan sangat vital dalam memperlancar bisnis tersebut.
Di sinilah kesempatan bagi JNE untuk memanfaatkan peluang mengembangkan bisnisnya di Aceh. Sebagai perusahaan ekspedisi yang telah berpengalaman selama 32 tahun, ada baiknya JNE menjalin kerjasama dengan UMKM lokal dalam memperlancar transaksi itu, mengingat ada cukup banyak produk UMKM Aceh yang memikat pasar nasional. Jika kerjasama ini dapat direalisasikan, tentunya kedua pihak akan saling mendapatkan keuntungan.
“Pemerintah Aceh akan sangat mendukung segala upaya yang dapat memperluas pasar produk lokal hingga ke tingkat nasional. Dengan demikian aktivitas bisnis masyarakat kian berkembang, dan tentu saja efeknya dapat memberikan keuntungan secara finansial bagi pelaku UKMM lokal,” demikian ujarnya. (drh)