RAKYAT ACEH | BLANGKEJEREN – Anggaran obat-batan pada tahun 2023 di Dinkes Gayo Lues mengalami penurunan 50 persen dari tahun lalu.
Tahun 2022 anggaran untuk pembelian obat-obatan yang bersumber dari DAK mencapai 800 juta, namun tahun ini hanya 400 juta.
Obat-obatan akan disuplai ke 12 Puskesmas dan guna keperluan medis lainya. Dikuatirkan stok obat-obatan untuk semester awal tahun 2024 terancam.
Kabid PSDK Dinas Kesehatan, Muhammad Husin SKM didampingi Kasie Farmasi Muhammad Yunus, Jumat, 3 Februari 2023 menyebutkan kebutuhan anggaran untuk kebutuhan obat-obatan setiap tahun mencapai 1 miliyar namun tahun ini menurun menjadi 400 juta rupiah.
Dikuatirkan penurunan akan mempengaruhi pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang ada di kecamatan-kecamatan.
Husin mengatakan anggaran beralokasi dari dana DAK pusat tahun ini sudah ditentukan oleh pusat sebesar 400 juta. Padahal yang diusul mencapai 1 miliyar sesuai dengan kebutuhan obat-obatan di Puskesmas.
Melalui zoom metting dengan Kementrian Kesehatan pusat juga sudah di lakukan komplain tetapi belum ada jawaban yang pasti kendala lain pengadaan obat-obatan terjadi pada sistem pengadaan obat-obatan menggunakan e-katalok.
Sering terjadi kendala dalam pemesanan obat. Biasanya saat dilakukan oder obat kepada perusahaan yang bonafit melalui aplikasi online, penyedian mengatakan semua obat ok, tetapi pada waktu penghujung pengadaan obat belum juga terkirim, saat dikonfirmasi sebaliknya penyedia mengatakan obat tidak tersedia sehingga obat tidak jadi dibeli, sementara mau order ke perusahaan lain waktunya sudah habis.
Sebut Husin, guna mengantisipasi kekurangan baperstok obat-obatan di Dinas Kesehatan berharap ada dana scaring dari daerah, dikuatirkan persediaan obat tidak mencukupi hingga tahun 2024, karena setiap pengadaan obat dilakukan baperstok hingga pertengahan tahun kedepan, setiap pengadaan obat dimulai petengahan tahun dan akan dijadikan baperstok sampai 18 bulan kedepan. (yud)