Aksi Bela Alquran di Depan Masjid Raya, Bendera Denmark dan Belanda Dibakar

Para peserta Aksi Bela Islam membakar bendera Belanda dan Denmark sebagai bentuk protes pembakaran Alquran, di depan Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Jumat (3/2).  FOTO: Nadia Safriani/Rakyat Aceh
Para peserta Aksi Bela Islam membakar bendera Belanda dan Denmark sebagai bentuk protes pembakaran Alquran, di depan Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Jumat (3/2).  FOTO: Nadia Safriani/Rakyat Aceh

RAKYAT ACEH | BANDA ACEH – Puluhan umat warga Aceh tergabung Aceh Bela Islam (ABI) melakukan aksi damai di depan Masjid Raya Baiturrahman, Kota Banda Aceh, Jumat (3/2), pukul 14.00 WIB.

Dalam aksi menentang pembakaran Alquran dilakukan politikus Swedia, Denmark dan Belanda itu, para peserta aksi membalas dengan meminjak dan membakar bendera asal Negara warga pembakar.


“Hari ini merupakan panggilan tugas dan kewajiban umat Islam dan pada hari ini saya ingin mengatakan aksi ini adalah aksi panggilan iman dan merupakan tugas umat Islam Aceh,” ucap Koordinator Lapangan, Junaidi Yusuf dalam orasinya.


Adapun pernyataan sikap dalam aksi yakni mengutuk dan mengecam tindakan para politikus Belanda, Swedia dan Denmark yang telah melakukan pembakaran dan perobakan Alquran.


Tuntutan kedua dari aksi damai Aceh Bela Islam tersebut yakni meminta dunia internasional khususnya PBB agar memberikan sanksi tegas kepada negara Belanda, Swedia, dan Denmark atas sikap warga negaranya tersebut.


Tuntutan ketiga, meminta pemerintah Republik Indonesia agar memutus hubungan diplomatik dengan Belanda, Swedia, dan Denmark. Tuntutan selanjutnya, mengajak bangsa-bangsa di dunia agar memboikot seluruh produk dari negara-negara yang menodai agama Islam.


Tuntutan terakhir, meminta Pemerintah Aceh dan DPR Aceh menyatakan sikap tegas terhadap aksi pembakaran dan penodaan Alquran yang dilakukan politikus Belanda, Swedia, dan Denmark.

Setelah menyampaikan kelima tuntutan, aksi dilanjutkan pembakaran bendera negara Swedia dan Belanda, sebagai bentuk protes pembakaran Alquran yang terjadi di negara tersebut.

Dalam aksi tersebut, massa juga menjadikan bendera Denmark dan Belanda sebagai alas untuk diinjak. Para peserta aksi meminta pemerintah Indonesia memutuskan hubungan dengan negara tempat pembakaran Alquran terjadi.

Dalam aksi tersebut juga turut di oratori oleh anggota DPRA komisi VI, Tgk Muhammad Yunus. Ia menyampaikan bahwa nanti nya petisi dan tuntutan akan disampaikan kepada ketua DPRA.

“Dari ABI telah menyerahkan petisi atau tuntutan dan nanti akan kita serahkan kepada ketua DPRA semoga akan ditindaklanjuti sebagaimana permintaan kawan-kawan,” ucapnya.

Dalam aksi damai tersebut turut di kawal langsung oleh sejumlah aparat kepolisian dan berakhir pukul 16.00 WIB. (mag-91/min)