Kader Gerindra Tamiang Sesalkan Tanggapan Jubir Pemerintah Aceh MTA yang Anti Kritik

Kader Gerindra Aceh Tamiang, Muhammad Irwan SP MM.

RAKYAT ACEH | KUALA SIMPANG – Ketua DPD Gerindra Aceh Fadhlullah atau Dek Fad disebut buzzer oleh juru bicara (Jubir) Pemerintah Aceh Muhammad MTA menuai reaksi di daerah, salah satunya dari Kader Partai Gerindra Aceh Tamiang, Muhammad Irwan.

Kader Gerindra dari ujung timur Aceh ini sangat menyesalkan pernyataan dari seorang Jubir yang tentu mewakili Pemprov Aceh justru terkesan anti kritik.

“Tidak sepatutnya Jubir Gubernur mengatakan Ketua DPD Gerindra Aceh layaknya seorang buzzer partai,” kata Muhammad Irwan di Karang Baru, Aceh Tamiang, Rabu, 8 Februari 2023.

Menurut penilaian sederhana M Irwan buzzer itu sering dicap negatif karena berkaitan dengan kampanye hitam atau black campaign.

Ia pun menyatakan kecewa terhadap Jubir Pemerintah Aceh MTA dianggap telah melecehkan Ketua Partai Gerindra Provinsi Aceh.

“Jadi kita juga pingin tau, apa yang diucapkan oleh Muhammad MTA di media itu apakah mewakili Gubernur Aceh atau mewakili dirinya sendiri,” tegas Wan Tanindo sapaan karib M Irwan.

Di era demokrasi ini, jelas Wan Tanindo memang sepantasnya partai politik mengawasi dan turut serta mengkritisi jalannya sebuah kebijakan pemerintahan terutama yang belum berpihak kepada rakyat.

Oleh karena itu, ujar dia pemerintah daerah baik di tingkat kabupaten dan provinsi harus dapat menampung semua aspirasi untuk diakomidir baik yang berasal dari masyarakat atau pun partai politik, bukan sebaliknya menyerang pribadi orang yang menyampaikan aspirasi masyarakat.

Padahal ungkap M Irwan apa yang disampaikan atasannya Dek Fad adalah sebuah data dan realita terkait angka kemiskinan dalam setahun terakhir di Aceh meningkat di bawah kepemimpinan Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki.

Di mana, jumlah penduduk miskin di Aceh meningkat dari 806,82 ribu menjadi 818,47 ribu orang medio Maret-September 2022.

“Ini menunjukkan persentase penduduk miskin di Aceh mengalami kenaikan dari 14,64 persen menjadi 14,75 persen,” ungkap Kader Gerindra yang juga Ketua Komisi II DPRK Aceh Tamiang ini.

“Jadi apa yang kita lihat belum ada suatu tindakan nyata dalam upaya mengentaskan kemiskinan di provinsi Aceh jika dilihat dari data tersebut,” sambungnya.

Reaksi gusar Kader Parpol Gerindra di daerah ini buntut dari tanggapan Jubir Pemerintah Aceh MTA menuding petinggi DPD Partai Gerindra Aceh Fadhlullah layaknya seorang buzzer partai dinilai menyerang personal. (ddh)