Menu

Mode Gelap
Korban Erupsi Gunung Marapi Ditemukan 1,5 Km dari Kawah Cak Imin Resmikan Posko Pemenangan Musannif bin Sanusi (MBS) Perangkat Desa Sekitar Tambang Tantang Asisten Pemerintahan dan Dewan Lihat Objektif Rekrutmen Pekerja PT AMM Golkar Aceh Peringati Maulid Nabi dan Gelar TOT bagi Saksi Pemilu Ratusan Masyarakat Gurah Peukan Bada Juga Rasakan Manfaat Pasar Murah

DAERAH · 23 Feb 2023 16:04 WIB ·

Gayo Lues Masih Andalkan Ikan Tawar dari Kutacane


 Gayo Lues Masih Andalkan Ikan Tawar dari Kutacane Perbesar

RAKYAT ACEH | BLANGKEJEREN – Sebagai daerah pegunungan Gayo Lues memilki sumber air yang sangat berlimpah di Gayo Lues mengalir 4 sungai besar yang terkenal di Aceh salah satunya Kala Tripa, sungai IseI-Ise, Kali Alas dan Sungai Pining.

Namun potensi ini belum termanfaatkan dengan baik oleh para petani ikan di Gayo Lues. Sejauh ini Gayo Lues masih mengandalkan pasokan ikan tawar dari Kutacane.

Hampir setiap hari ratusan kilo ikan mas, ikan muzair dan ikan nila di pasok dari Kutacena, Aceh Tenggara.

Dari pantuan, ada 30 orang lebih pedagang ikan tawar di Pasar Pagi Buntul yang menjual ikan rata-rata sebanyak 20-50 kg perharinya itupun melihat kebutuhan.

Ikan di jual dengan harga Rp 28 ribu sampai Rp 30 ribu perkilonya ikan di pasok dari Kutacane, sebagian kecil saja mereka menjual ikan produksi petambak lokal.

Salah-satu pedagang ikan di pasar pagi Buntul Tajuk, Mak Ida, pada Kamis (23/2) mengatakan ikan dagangannya jenis mas didapat dari toke ikan Kutacane.

Setiap hari dirinya mendapatkan pasokan ikan segar sebanyak 50 kg sampai 100 kg melihat kondisi pasar.

Menurutnya, Hampir semua pedagang mengambil ikan dari Kutacne. Bahkan pasokan ikan segar juga masuk ke 11 kecamatan yang ada di Gayo Lues.

Hanya beberapa pedagang yang menjual ikan lokal jenis nila dengan harga yang lebih tinggi.

Terkait dengan kebutuhan ikan Gayo Lues masih mengadalkan ikan dari luar daerah, Kadis Pangan dan Perikanan Gayo Lues, drh. Ibnu Hafit menyebutkan, minat masyarakat dalam mengembangkan ikan tawar masih rendah.

Hal ini disebabkan rendahnya SDM. Pengembangan ikan banyak dilakukan secara Konpensional sehingga hasil yang didapat belum maksimal.

Masyarakat belum yakin dengan mengembangkan ikan tawar bisa mendapat keuntungan.

Pengembangan benih ikan di BBI belum mencukupi karena banyak kolam beni yang mengalami kerusakan.

Ibnu mengatakan, meskipun memiliki cuaca yang dingin menurutnya Gayo Lues sangat cocok untuk pengembangan ikan, tinggal cara saja yang harus dirubah dari tradisional dengan cara yang lebih modern.

Salah-satu contoh di Desa Uning Sepakat, Kecamatan Dabun Gelang, saat ini sedang gencar-gencarnya melakukan budi daya ikan tawar berjenis nila. Hasilnya tidak kalah dengan Kutacane dari 105 KK sekarang sudah 40 KK mengembangkan ikan tawar, dengan produksi sekali panen 20 ton.

Ikan ini memasok pedagang ikan di pasar Centong dan pasar Terpadu. Pasokan ikan lokal ini dapat mengurang pasokan ikan dari luar daerah dan meningkatkan ekonomi masyarakat.

Diharapkan para penambak ikan nila di Desa Uning Sepakat ini bisa menjadi contoh bagi daerah lain di Gayo Lues.

Dalam upaya pengembangan ikan tawar di Gayo Lues, Dinas Perikanan sudah melakukan berbagai cara mulai dari pengusulan berbagai program, namun belum tertampung.

Melakukan sosialisasi dengan menurunkan penyuluh perikanan ke masyarakat, pembagian benih ikan dan pengembangan benih ikan di BBI yang ada. (yud)

Artikel ini telah dibaca 58 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

BSI Regional Aceh Dorong Penguatan Transaksi Digital Masjid

28 March 2024 - 19:36 WIB

Dampak Cuaca Ekstrem, Petani di Aceh Tamiang Siram Tanaman 2-3 Kali Sehari

28 March 2024 - 06:23 WIB

Polres Bireuen Musnahkan 27,5 Kg Sabu dan 5000 Butir Ekstasi

25 March 2024 - 18:16 WIB

Kapolres Jatmiko Bangunkan Warga Bireuen untuk Sahur

24 March 2024 - 16:56 WIB

Bahron Bakti Diangkat Jadi Sekda Pidie Jaya

22 March 2024 - 15:02 WIB

Berkah Ramadan, BPKH Serahkan Bantuan Bagi Santri MSBS Aceh Besar

20 March 2024 - 21:20 WIB

Trending di DAERAH