RAKYAT ACEH | LHOKSEUMAWE – Nur Amna Kandang, berumur 33 tahun memberanikan dirinya untuk terjun ke dunia politik. Ia maju sebagai Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) DPRK Lhokseumawe lewat PKB dari Daerah Pemilihan (Dapil) II Kecamatan Muara Dua, pada Pemilu tahun 2024.
Nur Amna lahir di Meunasah Mee Kandang, pada 12 Juli 1990 dan saat ini tinggal di Cot Girek Kandang, Kecamatan Muara Dua Kota Lhokseumawe.
Diketahui, Nur Amna telah menikah dengan Boyhaqi dan dikaruniai satu anak.
Pada masa kecilnya, Nur Amna memulai pendidikannya di SD Negeri 2 Lhokseumawe dengan tahun kelulusan 2002.
Nur Amna pun melanjutkan di MTsN Lhokseumawe lulus tahun 2005 dan di SMA Negeri 4 Lhokseumawe lulus di tahun 2008.
Kemudian, Nur Amna melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi Kebidanan Harapan Bangsa selama tiga tahun, hingga lulus di tahun 2011.
Saat dijumpai Rakyat Aceh pada Ahad (28/5), ia mengaku ingin mengubah paradigma generasi muda khususnya bagi kaum perempuan terhadap dunia politik. Sehingga atas dasar itu yang menjadi alasan Nur Amna memutuskan maju dalam kontestasi Pemilu Tahun 2024.
Dia terjun menjadi politisi, karena sebagian besar generasi milenial enggan terlibat dalam dunia politik.
“Untuk anak muda, jangan takut berpolitik, mungkin menurut kalangan anak muda politik itu serem,” kata Nur Amna, Bacaleg DPRK Lhokseumawe dari Partai PKB ini.
Nur Amna menambahkan dengan berpolitik ia bisa ikut menentukan kebijakan pemerintah. “Tanpa kita sadari, harga bahan pokok, tenaga Kerja Nakes dan lainnya tidak terlepas dari proses politik,” lanjut Nur Amna.
Nur Amna sendiri adalah seorang bidan warga Gampong Meunasah Mee Kandang, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe. Ia juga cukup lama berkecimpung sebagai pengusaha dalam dunia perawatan kecantikan.
“Saya akan menjalankan semaksimal mungkin sesuai dengan tupoksi jika terpilih nanti sebagai Anggota DPRK Lhokseumawe. Mungkin sekarang banyak sekali generasi milenial yang masih pengangguran, saya akan berusaha menjembatani atau menjadi penyambung lidah,” pungkasnya.
Nur Amna pun mengaku tak akan berhenti menjadi bidan, meski diterpa kesibukan sebagai anggota dewan nantinya. Ia mengaku akan terus mengabdi untuk masyarakat di bidang yang ia sukai dan kuasai, selain di politik.
“Saya justru senang jadi bidan karena bisa langsung berkomunikasi dengan masyarakat,” ucapnya. (arm/ra)