
BIREUEN | RAKYATACEH – Forum Guru Muhammadiyah (FGM) Aceh meminta kepolisian mengusut tuntas kasus pembakaran balai pengajian di Kabupaten Bireuen, yang terjadi beberapa waktu lalu.
“Kejadian ini sangat memalukan dan tidak sesuai dengan semangat syariat Islam di Aceh,” ujar Ketua FGM Aceh, Rizki Dasilva S Pd I MA kepada media ini, Minggu (4/6).
Ia mengatakan, pembakaran aset tanah wakaf milik Muhammadiyah Samalanga telah pernah terjadi sebelumnya, dan kini berani lagi dibakar. Hal ini sangat memalukan dan mencoreng misi Presiden Jokowi yang mengkampanyekan tolerasi beragama.
Menurutnya, pembakaran balai pengajian muhammadiyah oleh orang tak dikenal (OTK) di Gampong Meunasah Sangso, Kecamatan Samalanga, Kabupaten Bireuen akan menambah masalah baru, bila kasus tidak diselasaikan secara tegas.
Namun demikian, Ketua FGM Aceh itu, optimis dengan Polres Bireuen dalam mengusut tuntas kasus tersebut.
“Kami percaya Polres Bireuen akan menangkap pelaku yang membakar aset Muhammadiyah, karena ini negara hukum. Yang bersalah tidak boleh dibiarkan, apalagi dilindungi,” pungkasnya.
Sementara itu, Kapolres Bireuen, AKBP Mike Hardy Wirapraja SIK MH, melalui Kasat Reskrim, AKP Zia Ul Archam SIK merespon dengan baik permintaan FGM Aceh. Bahkan, pihaknya mengaku, sangat fokus mengusut tuntas demi mengungkap pelaku pembakar balai pengajian.
“Kami Polres Bireuen serius mengungkap pelaku pembakar balai pengajian di Samalanga. Bahkan, saya bersama tim sudah stand by hampir seminggu di Sangso. Siapapun pelakunya, tidak dibenarkan secara hukum melakukan kejahatan,” tegas AKP Zia Ul Archam. (akh)