SAH ‘Ngopi Bareng’ Bersama Amal Hasan

RAKYAT ACEH | BANDA ACEH – Suasana malam di cafe Polem Kopi, biasa biasa saja. Saya bersama teman dari beberapa pimpinan media cetak dan online minum kopi.

Malam itu secara bersamaan ada seorang teman dan selama ini sangat familiar dengan media yakni Amal Hasan (mantan salah satu direksi Bank Aceh Syariah (BAS).

Selain saya, ada Tarmilin Usman (beritamerdeka.net), HT Anwar Ibrahim (acehstandar.com), Nurdinsyam (acehherald.com), Iranda Novandi (halaman7.com), Maimun (bandapos.com).

Duduk pun tidak kosong meja, masing masing memesan minum sesuai selera. Ada teh manis jahe, kopi hitam, sanger ekspreso, teh hijau, sampai teh manis panas plus tempe goreng dan kacang gongseng.

Kami pun bincang macam macam, mulai soal internal media sampai ke isu politik, pileg, pilpres yang kini sedang hangat diperbicangkan.

Teman kami Amal Hasan yang duduk bersama hanya ikut sesekali memberikan pendapat terkait persoalan internal media. Karena ia juga selama ini sedikit banyak mengetahui tentang kerja di media.

Dan kamipun tidak membantah manakala saran Amal Hasan bisa memberikan inspirasi baru bagi para insan media yang justru bisa saling memberikan pencerahan dalam bincang tersebut.

Memang secara nyata, dalam diskusi non formal seperti ini tak ada yang menjadi hambatan semua serba open sehingga terlihat suasana pun tetap dingin..tak ada yang kalah maupun menang.

Saya melihat Amal Hasan memang punya kapasitas, punya pendidikan sarjana ekonomi, khususnya dibidang Perbankan tetapi dengan berteman selama ini ia juga wawasan lain.

Kami pun lalu bertanya dimana info yang berkembang bahwa Amal Hasan kini sedang digadang maju sebagai bakal calon bupati Aceh Jaya 2024. Dan, Amal yang kini Ketua Pengprov Hapkido Aceh tidak membantahnya.

Bahkan kini Amal Hasan sudah membuat singkatan dengan sebutan Sahabat Amal Hasan (SAH) baik di Banda Aceh maupun di Aceh Jaya dengan tagline ‘Membangun Masa Depan Sekarang’

Tak terasa dua jam ngopi malam itu kami pun bubar dan masing masing berbagi dengan diskusi lain kalinya di lain waktu. (imran joni)