BANDA ACEH I RAKYAT ACEH – Penyuluh Agama Islam (PAI) Non PNS Kantor Kementerian Agama Kota Banda Aceh, Munawar, S.PdI MA terpilih sebagai Penyuluh Agama Islam Award Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Provinsi Aceh, pada ajang Penyuluh Agama Islam Award Kemenag Provinsi Aceh Tahun 2023, di Grand Arabia Hotel, Banda Aceh, Jumat (21/7/2023).
Ketua Kelompok Kerja Penyuluh (Pokjaluh) Kota Banda Aceh, Hj Rosmiati, M.Sos mengatakan Ustaz Munawar berhasil meraih peringkat terbaik satu pada kategori penyuluhan pendampingan bagi kelompok rentan.
“Nantinya, ia akan mengikuti seleksi ke tingkat nasional bersama enam penyuluh terpilih lainnya,” jelas Rosmiati.
Rosmiati mengatakan, sebelum maju ke level nasional, akan ada pembinaan agar semua dokumen yang diajukan maksimal.
Ia menyebutkan, pada ajang penyuluh award provinsi, yang diperlombakan tujuh kategori, yaitu peningkatan literasi Alquran, penyuluhan kelompok rentan, pemberdayaan ekonomi umat, penegakan hukum, pelestarian lingkungan, kesehatan masyarakat dan metode penyuluhan baru.
“Pertama-tama kami ucapkan selamatlah kepada Ust Munawar,” jelasnya.
Terpisah, Munawar yang dihubungi menyampaikan, ucapan terimakasih dukungan kepada teman teman yang telah memberi support.
“Dalam lomba ini kita kirim Karya Tulis Ilmiah dan video harus sesuai baik tingkat Kota Banda Aceh, Provinsi maupun untuk tingkat nasional,” jelasnya, Jumat (4/8/2023).
Dikatakan, rencana pada Senin akan berangkat ke Jakarta untuk mengikuti lomba Penyuluh Award di tingkat nasional.
Bagi Munawar, dalam hidup tidak boleh pesimis, harus dilalui dengan optimis, semua manusia sama di sisi Allah yang membedakan hanyalah ketaqwaannya.
Kedua mata Munawar tidak jelas untuk melihat, yang nampak bayang bayangan bila berkomunikasi dan berinteraksi dengannya.
Siapa sangka dengan sejumlah prestasi yang diraihnya membuat dirinya tidak mudah patah semangat dan bisa mengajarkan beberapa kitab kuning dan alquran kepada anak anak di Gampong Lambaro Skep, Dusun Diwai Makam, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh.
Bahkan di dusun itu pula ia dipercayakan sebagai salah satu tengku imum rawatib sholat lima waktu di Mushalla yang tidak jauh dari rumahnya.
Munawar divonis oleh dokter kedua matanya tidak dapat melihat sejak tahun 2008. Lantas, dengan kondisi itu Munawar tidak pasrah dan putus semangat. Sebab, kalau rabun jauh atau pun dekat bisa diminimalisir dengan menggunakan kacamata.
“Kedua mata saya tidak bisa melihat pada tahun 2008, dulu mata saya normal. Saya dinyatakan sebagai tunanetra low vision,” jelas Munawar. (rus)