“Upaya penanggulangan Pemda yang telah dilakukan yaitu mendirikan Posko Pengungsia, Posko pengobatan dan pengerjaan Normalisasi dengan menurunkan sejumlah alat berat,” sebutnya lagi.
Ditambahkan, sembari mengumpulkan data pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara juga terusmelakukan upaya penanggulangan bencana, begitu juga terus melakukan koordinasi dengan pihak pemerintah Provinsi Aceh maupun dengan pemerintah Pusat.
Sementara Kepala Pelaksana BPBA Ilyas di Banda Aceh, Senin(21/8) menyebutkan, dampak material ditimbulkan akibat banjir di Aceh Tenggara menyebabkan rumah warga terendam air, tersumbatnya jembatan Gampong Kuta Buluh, jebolnya tanggul Sungai Lawe Kinga, dan jebolnya tanggul Sungai Lawe Alas.
Selanjutnya air juga merendam gedung SD Negeri 2 Lawe Hijo, masjid Desa Lawe Hijo dan Desa Pinding berlumpur, serta merusak lahan padi sekitar 746 hektare, dan juga merusak lahan jagung sekitar 119 hektare.
“Juga jembatan Lawe Hijo Ampera putus, SD/MIS Desa Terutung Payung tergenang air, jembatan tersumbat di Desa Terandam, dan Pulo Latong serta jalan di Lawe Hijo tidak bisa dilalui karena air masih tergenang dengan ketinggian air sekitar satu meter,” ujarnya.
BPBD Aceh Tenggara, lanjutnya, telah memasang tenda dan hidran umum untuk air bersih di beberapa lokasi banjir. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Tenggara juga sudah menyerahkan bantuan darurat sebanyak 115 paket berupa beras, gula pasir, selimut, sarung, mi instan, makanan siap saji dan roti. (val/min)