Baitul Mal Bireuen Disorot, Dianggap Belum Maksimal Kelola Zakat dan Infaq

Amriadi, selaku perwakilan dari Fraksi Partai Aceh membacakan pendapat akhir dalam rapat paripurna laporan Pansus di ruang sidang utama dewan setempat, Rabu (23/8). AKHYAR RIZKI RAKYAT ACEH

RAKYATACEH | BIREUEN – Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) menyoroti kinerja Baitul Mal Bireuen yang dianggap belum maksimal mengelola zakat dan infaq.

Anggapan tersebut disampaikan oleh Fraksi Partai Aceh (PA) dan Fraksi Golkar saat pendapat akhir dalam rapat paripurna laporan panitia khusus (Pansus) di ruang sidang utama dewan setempat, Rabu (23/8).

Dalam kesempatan itu, Fraksi Partai Aceh (PA) menganggap bahwa Baitul Mal Bireuen selama ini belum maksimal dalam pengolola Zakat dan Infaq. Hal ini terlihat dimana setiap tahun terjadinya SILPA walaupun persentasenya berbeda-beda.

“Disini kami ingatkan agar dalam penyaluran bantuan, para penerima harus sesuai dengan kreteria yang ditentukan oleh qanun. Jangan main politik atau pilih kasih dalam penentuan dan penerima penyaluran dana zakat dan infaq,” ujar Amriadi selaku perwakilan dari Fraksi PA.

Maka dengan itu, Fraksi Partai Aceh meminta kepada Inspektorat Bireuen dan pihak terkait agar bisa mengawasi anggaran di Baitul Mal Bireuen.

“Terkait dengan SILPA yang bersumber dari PAD zakat dan Infaq yang sangat besar, kami meminta kepada pemerintah daerah agar anggaran tersebut dapat diangarkan kepada beasiswa santri, beasiswa mahasiswa kurang mampu, dan memperbanyak penerima atau mustahiq dengan sesuai senif yang ditentukan,” sebut Amriadi.

Selain itu, Fraksi Partai Golkar juga menyoroti terkait PAD Zakat dan Infaq. Pihaknya meminta kepada Pj Bupati untuk dapat mengirimkan seluruh dokumen-dokumen menyangkut Rencana Kerja Anggaran dan Laporan Realisasi Anggaran Baitul Mal Tahun Anggaran 2021, 2022 dan 2023 kepada Fraksi Partai Golkar.