
RAKYATACEH | BIREUEN – Seorang warga Gampong Mon Keulayu, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen, bernama Imam Masykur (25), ditemukan meninggal dunia di sebuah tempat di Karawang, Jawa Barat, Rabu (23/8) kemarin.
Pemuda Gandapura itu, diduga disiksa hingga tewas oleh oknum Tentara Nasional Indonesia (TNI) berinisial Praka R Manik, yang bertugas di kesatuan Batalyon Pengawal Protokoler Kenegaraan (Yonwalprotneg) Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).
Kebiadaban oknum TNI tersebut, terlihat jelas dalam vidio durasi pendek yang sudah viral di media sosial sejak Sabtu (12/8) bahwa Imam Masykur mengalami luka parah di punggungnya akibat dianiaya Praka R Manik.
Dalam vidio itu, korban menangis histeris sembari memohon berulang kali kepada adik kandungnya supaya menyuruh orang tuanya mengirimkan uang sejumlah Rp 50 juta dari kampung halaman.
“Dek kirem peng 50 juta peugah bak mak beh!. Abang ka jipoh nyoe! (Dik, bilang sama mamak, kirim uang Rp 50 juta ya!. Abang sudah disiksa ini!,” ujar Imam Masykur meringis kesakitan dalam vidio berdurasi sembilan detik itu.
Dalam video amatir itu, Imam Masykur sempat direkam oleh oknum TNI biadab itu untuk menelepon keluarganya, dan meminta supaya dikirimkan uang Rp 50 juta. Bila terlambat dikirim, dia akan dibunuh.
Oknum penculik mengirimkan video kepada keluarga Imam Masykur yang berisi kondisi korban yang sedang disiksa. Sembari menangis, korban tak henti-hentinya meminta keluarganya mengirimkan uang supaya dia tidak lagi disiksa.
Pada video lain, pelaku merekam sedang memukuli punggung Masykur yang dijingkokkan di dalam kabin sebuah mobil. Wajah korban ditutup pakai kain, dan tubuhnya yang telanjang dipukul tanpa henti oleh oknum TNI.
Saat dipukuli, korban menangis histeris dan meringis kesakitan, sembari sesekali menyebut asma Allah berupa lafadz, ‘Allahu Akbar’ dan ‘La ilaha illallah’.
Ada tiga video penyiksaan terhadap Imam Masykur yang viral di media sosial, dan ketiga video itu berisi informasi tentang penyiksaan terhadap Imam Masykur yang dugaan kuat motif perampokan.
Informasi dihimpun media ini, Imam Masykur diculik di toko kosmetik di ibukota Jakarta tempat ia bekerja pada Sabtu (12/8) menjelang Magrib.
Setelah pemuda Mon Keulayu itu diculik dan sempat tidak ada kabar lagi dari pelaku setelah disiksa, akhirnya ia ditemukan telah meninggal dunia di sebuah tempat di Jawa Barat. Kemudian, jenazah korban dievakuasi ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Jakarta Pusat.