Mahasiswa STIE Lhokseumawe Olah Pelepah Pisang jadi Taro Krispi

RAKYAT ACEH | ACEH UTARA – Inovasi terhadap sejumlah produk yang bernilai ekonomis terkesan tidak pernah berhenti dilakukan oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) STIE Lhokseumawe. Kali ini mahasiswa posko 2 KKN ini menciptakan ‘Taro Krispi’ berbahan dasar batang pisang. Bahkan kemasan produknya sudah sangat baik dan layak untuk dijual di pasaran.

 

Pembuatan produk cemilan gurih itu dilakukan oleh para mahasiswa KKN untuk mengajari kaum perempuan di Gampong Blang Bayu, Aceh Utara. Hal ini tidak lain untuk meningkatkan pendapatan kaum perempuan dalam membantu perekonomian keluarga. Terlebih, bahan dasar pembuatan cemilan yang enak dan gurih mudah didapat dan murah, yakni dari pelepah pisang.

 

“Kali ini kita memanfaatkan bahan baku produk yang juga mudah didapat di kampung. Selain pisang, pelepahnya juga bisa kita olah menjadi cemilan yang bernilai jual. Serta juga dapat dikonsumsi untuk sehari-hari,” ujar Safara salah seorang mahasiswa KKN STIE Lhokseumawe, dalam keterangannya kepada Rakyat Aceh, Senin (4/9).

 

Disebutkan, proses pembuatan taro pelepah pisang ini pun tidak terlalu sulit dan tidak membutuhkan biaya yang besar. Tentunya, tidak memerlukan modal besar untuk menghadirkan sebuah cemilan yang bercita rasa dan disukai masyarakat. Namun tampilan atau kemasannya juga harus menarik, agar dapat bersaing dipasaran.

 

Adapun cara pengolahan taro krispi pelapah pisang sebagai berikut, awalnya memotong pelepah pisang dan mengabil bagian dalam atau serat batang dengan cara disisir, hingga terlihat lembaran seperti kasa. Kemudian rendam serat batang tersebut ke dalam air.   

 

“Fungsinya agar menghilangkan getah dan rasa pahit dari batang pisang,” ujarnya.

 

Lalu usai direndam, di cuci hingga bersih lalu tiriskan hingga kering. Kemudian serat pelepah pisang tersebut dilapisi dengan adonan tepung roti dan tepung beras yang sudah diberi royco. Setelah itu digoreng hingga matang. Kemudian digoreng tahap terakhir yaitu diberikan varian rasa seperi balado, jagung dan lainnya.

 

“Kami berharap, dengan produk yang taro krispi ini juga dapat membantu perekonomian warga di Desa Blang Bayu. Sejauh ini, banyak masyarakat di Desa Blang Bayu yang belum mengetahui kalau pelepah pisang bisa diolah menjadi taro yang krispi,” terangnya.

 

Selama ini masyarakat mungkin hanya tahu kalau buah pisang yang kerap dijadikan makanan atau dibuat berbagai macam kuliner. Tapi kini mereka mengetahui kalau pelepah juga bisa digubakan sebagai bahan dasar untuk membuat cemilan yang gurih dan bernilai jual. (arm/ra)