Menu

Mode Gelap
Dihadiri Mualem, 5.000 Lebih Warga Bireuen Penuhi Undangan Syukuran Ceulangiek Pj Bupati Bireuen : Jangan Balas Pantun dengan Wartawan Ruas Jalan Provinsi Aceh, Patah Total di Simeulue Enam Jam Pj Gubernur Aceh di Pulau Simeulue Militer Korsel: Beberapa balon sampah Korut dilengkapi transmiter GPS

NASIONAL · 5 Sep 2023 14:06 WIB ·

Kasus Pencurian Limbah Medis RSUD Soewandhie Surabaya Diotaki Oknum Wartawan


 Direktur Utama RSUD Soewandhie Kota Surabaya dr Billy Daniel Messakh. (RSUD Soewandhie) Perbesar

Direktur Utama RSUD Soewandhie Kota Surabaya dr Billy Daniel Messakh. (RSUD Soewandhie)

RAKYAT ACEH | SURABAYA – Kasus pencurian limbah medis di RSUD Soewandhie Surabaya terungkap. Polisi menetapkan satu oknum wartawan sebagai tersangka otak pencurian limbah medis di RSUD Soewandhie Surabaya.

Kapolsek Simokerto Kompol Dwi Nugroho mengatakan, PI menjadi tersangka setelah terbukti memerintahkan ZA, 25, yang bekerja di rumah sakit sebagai cleaning service. ZA sudah terlebih dulu diamankan Polsek Simokerto.

”Dia menyuruh karena butuh bahan untuk pemberitaan. Bahannya itu minta ke ZA, kategori barang yang dipesan bukan barang bebas atau kuasa ZA, jadi kategorinya pencurian. Barang itu untuk mengondisikan SOP pembuangan limbah, diskenariokan tidak sesuai SOP (dibuang ke TPS),” terang Dwi Nugroho dikutip dari Jawa Pos, Selasa (5/9).

Dwi menyebutkan, PI ingin memeras atau mencari keuntungan ke pihak rumah sakit dengan citra buruk. RS seolah menyalahi standar operasional prosedur (SOP) pembuangan limbah medis bahan berbahaya dan beracun (B3). Namun, hingga keduanya diamankan, pemerasan terhadap rumah sakit belum dilakukan.

Sebelumnya, seorang pegawai kebersihan atau cleaning service RSUD Soewandhie harus berurusan dengan Kepolisian. Itu lantaran pihak RSUD Soewandhie melaporkan pria berinisial ZA itu karena diduga mencuri limbah medis dari rumah sakit untuk dibuang sembarangan.

Direktur Utama RSUD Soewandhie Kota Surabaya dr Billy Daniel Messakh membeberkan kronologi kejadian hilangnya limbah (safety box) laboratorium. Kejadian itu bermula pada Senin (14/8) pukul 13.15 WIB.

”Saat itu ada laporan dari pelaksana sanitasi saat membuang sampah domestik di TPS Tambak Rejo Surabaya. Terdapat dua orang yang merekam kegiatan pembuangan sampah domestik,” kata Billy.

Pada saat yang bersamaan, Billy menyebut, salah satu dari orang yang tidak dikenal itu memberitahukan jika ada limbah medis jarum suntik dalam safety box (sampah medis) di TPS Tambak Rejo. Sampah medis itu dikemas dalam kantong plastik hitam.

”Kemudian mereka (orang tidak dikenal) mengatakan bahwa ini (kemasan berisi safety box) adalah sampah RSUD Soewandhie,” ujar Billy.

Mendapat informasi temuan sampah medis di TPS Tambak Rejo, Billy menyatakan, petugas sanitasi melaporkan kejadian tersebut kepada Kabag Umum dan Keuangan RSUD Soewandhie.

”Kabag Umum dan Keuangan kemudian memerintahkan agar membawa bukti safety box (sampah medis) di TPS Tambak Rejo ke rumah sakit untuk dijadikan barang bukti laporan ke kepolisian,” jelas Billy Daniel Messakh.

Tak berhenti di sana, pihak RSUD Soewandhie lantas melakukan penelusuran penyebab sampah medis bisa ada di TPS Tambak Rejo. Penelusuran dilakukan dengan mengecek ke CS laboratorium apakah pada hari itu mengeluarkan safety box di Depo LB3 (Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun) area Lab.

”Ternyata safety box (sampah medis) dikumpulkan di Depo (area Lab) sekitar pukul 09.00 WIB,” ungkap Billy.

Lantas pihak sanitasi melakukan pengecekan ke petugas di TPS LB3 area Lab RSUD Soewandhie. Itu untuk memastikan apakah pada hari itu ada pengambilan safety box (sampah medis) laboratorium mulai pagi sampai siang hari. ”Ternyata di saat itu tidak ada pengambilan dan ini dibuktikan pada register pencatatan kosong,” sebut Billy.

Billy menerangkan, petugas sanitasi kemudian berkoordinasi dengan IT melihat rekaman CCTV di sekitar area Depo LB3 Lab RSUD Soewandhie pada pukul 09.00-13.00 WIB.

”Hasil pantauan CCTV menunjukkan ada kejanggalan pergerakan seorang petugas rumah sakit pada pukul 10.24 WIB. Petugas itu terlihat membawa kantong plastik hitam menuju tempat penyimpanan troli sampah,” ungkap Billy.

Dari rekaman CCTV juga terlihat, pada pukul 10.26 WIB, petugas rumah sakit itu membawa troli sampah hijau tanpa membawa kantong plastik hitam yang dibawa sebelumnya. Dengan mengikuti jalur menuju pintu lobby, petugas itu terlihat dari CCTV belok kiri dan berputar arah ke kanan menuju halaman Instalasi Gawat Darurat (IGD). Namun setelah itu, pergerakan dari karyawan tersebut tidak lagi terpantau CCTV. ”Akhirnya pada 16 Agustus, RSUD Soewandhie melaporkan kejadian ini ke Polsek Simokerto Surabaya,” papar Billy.

Dia menambahkan, sebelum kasus dilaporkan ke kepolisian, pihaknya telah memanggil ZA yang diduga mengambil limbah rumah sakit. Namun saat ditanya, pegawai cleaning service itu tidak mengakui perbuatannya.

”Kita sudah panggil yang bersangkutan untuk diberikan pembinaan. Kita tanyakan juga apa ada permasalahan, namun dia tidak mau mengaku. Akhirnya kita melaporkan kasus ini ke kepolisian,” ucap Billy. (jpg)

Artikel ini telah dibaca 25 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Sakit Parah di Malaysia, Haji Uma dan PPAM Fasilitasi Pemulangan Warga asal Bireuen

11 October 2024 - 06:26 WIB

Cara Cek Jumlah Pesaing Tes SKD CPNS 2024 Tiap Formasi di SSCASN, Simak Selengkapnya!

10 October 2024 - 14:56 WIB

Jadwal Lengkap Tes CPNS Kemenag 2024, Berikut Penjelasan Tahapan Seleksinya!

9 October 2024 - 15:21 WIB

PPMKI Bali Siap Jadi Tuan Rumah MUNAS ke-14 & HUT ke-45 Tahun

9 October 2024 - 12:00 WIB

Polri Selamatkan Anak yang Dijual Ayahnya: Uangnya untuk Foya-foya

9 October 2024 - 10:56 WIB

Mensesneg Pastikan Presiden Jokowi Hadiri Pelantikan di DPR

8 October 2024 - 18:05 WIB

Trending di NASIONAL