RAKYATACEH | LHOKSUKON – Sebanyak 300 ribu petani di Aceh Utara, tidak bisa ke sawah. Ini sudah berlangsung sejak tiga tahun lalu. Sebab, bendungan Krueng Pase, mangkrak pembangunannya.
Alhasil, ratusan petani dari delapan kecamatan di Aceh Utara plus satu kecamatan di wilayah Kota Lhokseumawe, yang selama ini memanfaatkan air bendungan Krueng Pase, untuk mengairi sawah seluas 8.922 hektar gagal panen. Mau tak mau petani ikut melakukan aksi demo ke Kantor Bupati Aceh Utara, Landing, Lhoksukon, Senin (4/9).
Sayangnya, hingga menjelang waktu solat Dhuhur, Pj Bupati Aceh Utara, Dr Mahyuzar Madjid Ruebi, M.Si belum menerima kehadiran ratusan peserta aksi damai ini.
Begitu pula ketika Rakyat Aceh mencoba kontak nomor selularnya, belum memberikan jawaban. Kendati demikian, Asisten II mencoba menemui peserta aksi. Namun, menolaknya.
Koordinator lapangan peserta aksi, Misbahuddin Ilyas melalui pengeras suara menuntut pemerintah pusat segera menyelesaikan pembangunan bendungan Krueng Pase yang mangkrak selama tiga tahun.