RAKYAT ACEH | NAGAN RAYA – Dinas Syariat Islam dan Pendidikan Dayah Kabupaten Nagan Raya menyelenggarakan Pelatihan Pembinaan Manajemen Dayah bagi Pimpinan dan Pengurus Dayah se-Nagan Raya yang berlangsung selama 2 hari di Hotel Grand Nagan, Suka Makmue, Nagan Raya.
Ketua Panitia acara H Wahidin SE mengatakan bahwa acara pelatihan hari ini merupakan titik awal pembenahan manajemen tata kelola dayah dalam rangka mewujudkan administrasi dayah yang tertib dan profesional.
Acara ini diikuti oleh unsur pengurus dan operator dayah sebanyak 160 orang, maka kami meminta agar dapat di ikuti dengan seksama karena menghadirkan narasumber dari berbagai stakeholder baik dari Kabupaten maupun dari Provinsi, pasti akan ada informasi yang penting dari mereka yang kita perlukan, ujar Kepala Dinas Syariat Islam dan Pendidikan Dayah Nagan Raya ini.
Sementara itu, Asisten I Sekdakab Nagan Raya Zulfikar SH menyampaikan bahwasanya manajemen merupakan proses rencana awal dari semua yang akan kita kerjakan ke depan. Maka penting sekali kita belajar mengenai manajemen, agar lembaga pendidikan dayah ini dapat dikelola secara profesional.
Zulfikar mengatakan inovasi harus ditingkatkan sehingga dayah dikelola secara profesional dengan tata kelola manajemen yang baik, pungkasnya.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh Musmulyadi S.Pd.I MM yang menjadi Narasumber selama 2 hari menyampaikan beberapa hal terkait manajemen dayah dan beberapa isu lainnya tentang perkembangan pendidikan dayah di Aceh.
Musmulyadi mengatakan manajemen dayah masih ada yang bersifat tradisional dan masih ada juga pengelolaan dayah sangat ditentukan oleh pimpinan dayah secara personal. Keadaan ini tentunya akan menjadi kendala tersendiri bagi dayah.
Sistem manajemen dayah yang dilaksanakan selama ini masih perlu terus kita tingkatkan secara beraama-sana utk menuju kearah yg lebih baik kedepannya, sehingga proses penyelenggaraan dayah semakin baik pula. Demi keberlangsungan pendidikan di dayah dalam jangka panjang dan dapat mengimbangi kecanggihan digitalisasi, ujarnya.
Untuk itu, kami menyambut baik dan memberikan apresiasi, acara yang diselenggarakan hari ini, sama-sama kita belajar sharing informasi agar agenda pembangunan dayah berjalan sesuai harapan kita semua, harapnya.
Plt. Kepala Dinas juga menjelaskan mengenai upaya mewujudkan kemandirian dayah di Aceh, tentu dibutuhkan kegiatan pemberdayaan ekonomi dayah dalam bentuk pendirian unit-unit usaha dan pelatihan lifeskill bagi guru dan santri dayah.
Hal ini penting, agar upaya pemberdayaan ekonomi dayah di Aceh bisa terwujud sehingga mampu untuk pengelolaan dayah secara mandiri.
Maka kita mengharapkan upaya dari semua pihak untuk mewujudkan program pemberdayaan ekonomi dayah, khususnya dalam pengalokasian anggaran harus ada keseimbangan antara pembangunan sarana dan prasarana dengan program pemberdayaan ekonomi, melalui koordinasi dengan mitra kerja yaitu Komisi VI DPRA, Banggar DPRA, Bappeda dan Tim TAPA, imbuh Musmulyadi. (Hra)