RAKYAT ACEH | BANDA ACEH – Direktur Exzellenz Aceh H. Saifunsyah,SE,M.Si,Ak meminta Pertamina untuk tidak lagi memberlakukan penggunaan QR Code pada saat masyarakat membeli Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di SPBU.
“Bagi saya barcode Pertamina ini sudah melelahkan dan menghambat ekonomi masyarakat karena alasan yang pertama dalam segi waktu. Yogyakarta saja sudah tidak menggunakan barcode lagi dalam mengisi BBM,” ujar Saifunsyah.
Menurutnya, sudah saatnya Pertamina mengevaluasi ulang penggunaan barcode di Aceh, karena tidak efektif dalam meningkatkan sumber daya ekonomi masyarakat. Dirinya juga menyarankan, kalau mau mengontrol minyak yang dipakai, pemerintah harus menggunakan pola lain jangan memberatkan pada masyarakat. contohnya seperti pengurangan gaji direktur utama, jadi efisiensinya itu diawal jangan diakhir.
Lebih lanjut, Saifunsyah menyoroti kualitas BBM, khususnya jenis pertalite yang dinilai kirang bermutu dan tidak layak pakai. ” Contohnya, seperti mobil saya, saya punya mobil baru kemarin lalu saya pakai pertalite sekarang mobil saya sudah batuk-batuk,” demikian ujar H. Saifunsyah.
Sementara itu, Pertamina sudah memberlakukan mekanisme full QR untuk pembelian solar subsidi. Kebijakan itu berlaku di 234 kota/kabupaten di seluruh Indonesia sejak Kamis, 25 Mei 2023.
Pertamina pun berkomitmen melanjutkan implementasi penerapan uji coba Program Subsidi Tepat, di seluruh SPBU Pertamina di Riau, yang terus berlangsung hingga saat ini. Pengguna BBM bersubsidi yang sudah terdaftar, diharapkan dapat bertransaksi BBM subsidi dengan QR Code.
“Setelah Provinsi Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Utara dan Kepulauan Riau, kini wilayah Riau diberlakukan penggunaan QR Code Program Subsidi Tepat. Implementasinya diberlakukan sejak 28 Maret lalu,” kata Manager Communication, Relation and CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria di Pekanbaru, dikutip dari Jawa Pos, beberapa waktu lalu.
Implementasi penerapan transaksi BBM Solar bersubsidi dengan menggunakan QR Code Subsidi Tepat di Riau dilaksanakan di Kabupaten Bengkalis, Indragiri Hilir, Indragiri Hulu, Kampar, Kuantan Singingi, Meranti, Pelalawan, Rokan Hilir, Rokan Hulu, Siak, Kota Dumai, dan Pekanbaru.
“Hal ini dilakukan untuk mewujudkan penggunaan BBM subsidi yang lebih tepat sasaran dan tepat volume,” kata Satria.
Satria berharap agar masyarakat segera mendaftarkan kendaraannya untuk mengikuti Program Subsidi Tepat melalui website subsiditepat.mypertamina.id, aplikasi MyPertamina, atau datang langsung ke SPBU. Bisa juga melalui posko.
Karena sistem telah tersinkronisasi dengan baik, maka tidak butuh waktu lama bagi warga untuk mendaftarkan kandaraannya pada Program Subsidi Tepat ini.
Warga memang perlu melengkapi beberapa dokumen yang akan diupload saat pendaftaran Program Subsidi Tepat. Dokumen-dokumen tu adalah foto KTP, foto diri, foto STNK tampak depan dan belakang, foto kendaraan tampak keseluruhan, dan foto kendaraan tampak depan dengan nomor Polisi. Untuk konsumen layanan umum atau non-kendaraan perlu menyiapkan foto surat rekomendasi dan foto KIR.
Warga yang sudah mendaftarkan kendaraannya dan statusnya sudah terdaftar, maka mereka akan mendapat QR Code yang akan diterima melalui email atau notifikasi di website itu. QR Code ini, nanti bisa dicetak atau di-print out, dan juga bisa di-screenshot secara soft copy untuk digunakan saat bertransaksi di SPBU Pertamina. (mag01/drh)
