HARIANRAKYATACEH.COM – Mabes TNI-AD (Mabesad) mengakui bahwa korban penculikan, pemerasan, dan penganiayaan oleh Praka Riswandi Manik (RM) bukan hanya Imam Masykur. Bahkan, seorang korban selain Masykur sudah mengadukan personel Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) itu kepada TNI Angkatan Darat.
Kepala Dinas Penerangan TNI-AD (Kadispenad) Brigjen TNI Hamim Tohari mengungkapkan, penyidik Polisi Militer Kodam (Pomdam) Jaya mendapati temuan tersebut setelah mendalami peristiwa yang dialami Masykur. ”Dari hasil penyelidikan sementara memang dilakukan lebih dari satu kali,” ungkap dia kepada awak media kemarin (13/9).
Sejauh ini sudah ada satu korban lain yang melaporkan Praka RM kepada Pomdam Jaya. Atas temuan tersebut, pihaknya membuka diri bila masih ada korban lain yang belum melapor.
Itu sesuai dengan komitmen Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono dan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman. Kasus yang juga menyeret Paraka J dan Praka HS tersebut bakal diproses sampai tuntas.
Dalam proses hukum yang sedang berjalan, lanjut Hamim, instansinya juga mendapat hasil otopsi terbaru dari Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto. ”Dan hasil otopsi secara garis besar (meninggalnya Masykur, Red) itu adalah akibat benturan benda keras di leher yang kemudian menyebabkan ada pendarahan di otak,” imbuhnya.