Diguyur Hujan Deras, Listrik Padam, Longsor dan Pohon Tumbang

BERSIHKAN: Petugas BPBD Aceh Tamiang dibantu TNI/Polri dan warga tengah melakukan pembersihan material guguran tanah longsor dan batang kayu pakai alat berat untuk membuka akses jalan di Desa Lubuk Sidup, Aceh Tamiang, Selasa (26/9) sore. IST/RAKYAT ACEH

RAKYATACEH | KUALA SIMPANG – Hampir seluruh wilayah di Kabupaten Aceh Tamiang (hulu, tengah dan hilir) dilanda cuaca ekstrem dalam beberapa pekan terakhir. Hujan deras disertai angin kencang masih intens terjadi serta menimbulkan dampak bencana.

Peristiwa teranyar yaitu dua pohon tumbang ke jalan akibat disapu angin kencang. Pohon tumbang berada didua titik yakni di Desa Tanah Terban, Kecamatan Karang Baru dan Desa Seumadam, Kecamatan Kejuruan Muda. Sempat terjadi pemadaman listik di wilayah masing-masing lantaran dahan pohon menimpa kabel PLN hingga putus.

“Kami menerima laporan bencana pohon tumbang menimpa kabel PLN sekitar pukul 16.30 WIB. Kejadian pohon tumbang di dua lokasi yaitu, di jalan dua jalur Karang Baru dan jalan nasional Desa Seumadam. Batang pohon menutupi badan jalan sehingga menggangu arus lalu lintas,” kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Aceh Tamiang, Iman Suhery di Karang Baru, Selasa (26/9).

Selanjutnya BPBD Atam mengirim tim evakuasi terdiri dari Pos-1-2, tim Rescue dan Pusdalops membersihkan material kayu yang melintang di jalan di dua lokasi tersebut.
“Pembersihan mengunakan alat berat beko loader dan zigler. Sementara kerusakan yang ditimbulkan dari pohon tumbang yaitu empat tiang Telkom dan kabel listrik PLN ambruk,” sebut Bayu, sapaan Iman Suhery.

Masih kata Bayu, selain pohon tumbang, hujan deras juga memicu bencana tanah longsor di Desa Lubuk Sidup, Kecamatan Sekerak dan erosi sungai Tamiang di Desa Selamat, Kecamatan Tenggulun. Sejak pagi tim BPBD Aceh Tamiang melakukan evakuasi material longsor di jalur antar Kecamatan Sekerak-Bandar Pusaka tersebut.

“Kejadian longsor tadi malam pasca hujan deras. Jalan ke Lubuk Sidup nyaris lumpuh tidak bisa dilewati kendaraan kecuali sepeda motor harus ekstra hati-hati karena kondisi jalan licin,” ungkap Bayu.

Datok penghulu (kepala desa) Lubuk Sidup Ibrahim saat dihubungi Harian Rakyat Aceh mengatakan pembersihan material longsor di badan jalan selesai sekitar pukul 16.00 WIB. Pihak BPBD mengerahkan tim reaksi cepat dan satu unit alat berat loader.

“Dari tadi malam hingga siang akses dari dan menuju Lubuk Sidup terganggu dan rawan bagi pengendara. Bahkan tadi pagi sejumlah guru yang mau mengajar ke sekolah SMP dan SMA di kampung tetangga terjebak longsor di Lubuk Sidup,” tutur Ibrahim.

Menurut Ibrahim ada empat titik longsor meliputi jalan Lubuk Sidup. Longsor terparah di ruas jalan perbatasan Lubuk Sidup – Desa Tanjung Gelumpang. Pasalnya beram jalan ambles jatuh ke tebing sungai dan nyaris memakan aspal jalan.

“Lokasi ini merupakan titik baru longsor (pertama kali). Beram jalan yang ambles ke tebing sungai sampai seluas 20 meter, tinggal beberapa meter saja kena jalan aspal,” ungkap datok Bram.

Dia menjelaskan jalan di Lubuk Sidup sudah menjadi langganan longsor terutama dimusim penghujan. Jalan poros ini menghubungkan delapa desa pedalaman di Kecamatan Sekerak. Jika jalan Lubuk Sidup putus maka ada ribuan KK akan terisolir. Datok Bram mewakili warganya berharap ada perhatian dari pemerintah sebelum bencana longsor memakan korban.

“Solusinya menurut kami bukit-bukit yang terjal diteres hingga landai, dan dilakukan pembukaan badan jalan 3-4 meter disetiap titik rawan longsor,” pintanya.
Dikatakan, kalau longsor sudah sering terjadi dititik lama dan baru. Ini merupakan longsor terparah dari tahun 2022, karena mengancam jalan putus. (ddh/rus)