Polusi Udara, Dampak dan Solusi Bagi Kesehatan dan Lingkungan

Oleh dr. Aqlima Yanti
BEBERAPA bulan ini, kita dikejutkan dengan berita buruknya kualitas udara di kota-kota besar di Indonesia, seperti Surabaya, Semarang, DKI Jakarta, dan Tangerang,Banten, Dengan indeks udara mencapai 185 dan tergolong tidak sehat.
Di tingkat dunia, DKI Jakarta dinobatkan sebagai kota besar dengan polusi udara paling buruk ketiga. Nomor 1 diduduki Bagdad, Irak dan di bawahnya terdapat Kota Dhaka, Banglades.
 Menurut WHO, polusi udara adalah kontaminasi lingkungan dalam atau luar ruangan oleh zat kimia, fisik, atau biologis apa pun yang mengubah karakteristik alami atmosfer.
 Polusi udara ini bisa disebabkan karena Indonesia sedang memasuki musim kemarau yang berkepanjangan sehingga meningkatkan potensi kebakaran hutan, ditambah dengan keluaran alat pembakaran rumah tangga, asap pabrik dan kendaraan bermotor membuat kualitas udara di Indonesia, terutama kota-kota industri semakin buruk.
 Dari segi kesehatan, polusi udara ini berdampak negatif bagi sistem pernafasan terutama bagi orang-orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah, seperti bayi, balita, ibu hamil, hingga lansia.
 Jumlah pasien dengan penyakit ISPA atau Infeksi Saluran Pernafasan Akut terjadi peningkatan secara signifikan terutama di fasilitas kesehatan pelayanan tingkat dasar seperti Puskesmas dan Klinik Pratama.
 Meningkatnya pasien dengan keluhan demam, batuk, pilek, erat kaitannya dengan kualitas udara yang jelek. Ada beberapa efek buruk dari polusi udara  terhadap kesehatan dan lingkungan.
   Efek Polusi Udara Terhadap Kesehatan
 Dari segi kesehatan, polusi udara atau pencemaran udara dapat berakibat pada terganggunya kesehatan bagi manusia. Berikut efek polusi udara pada kesehatan :
 Pertama Menimbulkan gangguan pernafasan, Polutan yang menjadi perhatian utama kesehatan masyarakat meliputi materi partikulat, karbon monoksida, ozon, nitrogen dioksida, dan sulfur dioksida. Udara kotor yang masuk ke dalam tubuh melalui saluran pernafasan bisa menyebabkan terjadinya infeksi saluran pernafasan akut atau ISPA, seperti contohnya asma dan bronchitis, dan bila terjadi secara terus menerus bisa meningkatkan risiko terjadinya kanker paru-paru.
 Kedua Membuat mata merah dan iritasi, Debu dari polusi udara dapat masuk ke dalam  mata dan menyebabkan mata merah dan mengganggu penglihatan.
 Ketiga Kulit gatal-gatal dan bersisik, debu dari polusi udara dapat menempel pada kulit dan dan bisa menimbulkan gejala, seperti gatal dan bersisik. Usahakan untuk mandi secara teratur setiap hari, sehingga kulit tetap bersih, terawat, dan sehat.
 Keempat Mengganggu tumbuh kembang anak, di dalam udara kotor ada kandungan timbal, yang apabila masuk ke dalam saluran pernafasan anak, bisa menyebabkan terjadinya penghambatan terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak.
 Kelima Gangguan pada sistem Reproduksi, Polusi udara juga bisa mengganggu sistem reproduksi atau kesuburan. Bahkan, tidak menutup kemungkinan juga , beberapa organ lain seperti ginjal dan jantung juga bisa terkena.
 Keenam Penyebab utama terjadinya pemanasan global, Pemanasan global atau akrab kita kenal dengan nama global warming ini bisa mengakibatkan terjadinya peningkatan suhu bumi, yang juga menimbulkan kenaikan air laut.
 ketujuh Mengurangi jarak pandang, Hal ini terjadi jika polusi udara terjadi dengan tebal. Jika asap terjadi dengan tebal, maka bisa menggangu penglihatan, yang secara otomatis  bisa mengurangi jarak pandang. Bahkan, tidak hanya kita sebagai manusia terganggu, aktivitas bandara juga treganggu bahkan bisa menimbulkan delay terhadap beberapa keberangkatan.
 Kedelapan Tanaman terganggu hingga mati, Adanya polusi udara, tanaman juga bisa terserang penyakit. Penyakit itu dimulai dari bintik hitam, klorosis, nekrosis dan beberapa penyakit lainnya.
  Efek Polusi Udara Terhadap Lingkungan
 Selain merugikan kesehatan manusia, efek polusi udara dapat menyebabkan berbagai efek terhadap lingkungan makhluk hidup.
 Pertama Hujan Asam: Hujan asam adalah hujan dengan pH rendah dan memiliki sifat asam yang korosif atau dapat mengikis partikel lain. Hujan asam berawal dari pembakaran bahan bakar fosil oleh kendaraan bermotor, pabrik, industri, maupun pembangkit listrik. Dilansir dari situs U.S. Environmental Protection Agency (US EPA), pembakaran bahan bakar fosil dapat menimbulkan asap yang mengandung berbagai jenis zat.
 Adapun zat itu, antara lain karbon dioksida, sulfur dioksida, dan nitrogen oksida. Ketiga gas itu kemudian naik ke atmosfer dan bereaksi dengan oksigen di udara dan air.
 Hujan asam merupakan jenis hujan yang berdampak buruk bagi kelangsungan makhluk hidup di permukaan bumi. Berikut sejumlah dampak hujan asam: Tumbuhan terancam mati akibat pengikisan jaringan epidermis, hewan terancam mati akibat karbon dioksida yang berlebihan, menyebabkan berbagai macam penyakit, mengancam keberlangsungan industri dan merusak bangunan, serta  merusak ekosistem air.
 Kedua Eutrofikasi: Eutrofikasi adalah pencemaran air yang disebabkan oleh nutrisi yang berlebihan ke dalam ekosistem air mengakibatkan tidak terkontrolnya pertumbuhan tumbuhan air (contohnya alga), yang dapat menyebabkan ikan mati dan hilangnya tumbuhan dan satwa.
 Emisi nitrogen oksida dari pembangkit listrik, mobil, truk, dan sumber lain berkontribusi terhadap terjadinya eutrofikasi tersebut.
 Ketiga Haze: Haze atau kabut adalah kekeruhan kornea yang menyebabkan sensasi melihat melalui asap atau kabut. Haze mengaburkan kejelasan, warna, tekstur, dan bentuk apa yang kita lihat.
 Beberapa pencemar penyebab haze secara langsung dipancarkan ke atmosfer oleh sumber seperti pembangkit listrik, fasilitas industri, kendaraan bermotor, dan kegiatan konstruksi.
 Keempat Penipisan Ozon: Penipisan ozon merupakan kondisi yang terjadi ketika atom bromin dan klorin bersentuhan langsung dengan lapisan strafosfer bumi yang menyebabkan rusaknya ozon. Ozon memiliki dua fungsi pada keseimbangan suhu di bumi yaitu menyerap radiasi sinar UV dari matahari yang memanaskan lapisan stratosfer serta menyerap radiasi sinar inframerah dari bumi yang efektif memerangkap panas di lapisan troposfer.
 Jika lapisan ozon semakin menipis, ozon tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Hidrofluorokarbon atau HFC salah satu penyebab yang bisa membuat lapisan ozon menipis.
 HFC digunakan untuk pendingin ruangan dan lemari pendingin yang terbukti berbahaya bagi lapisan ozon. HFC juga dimanfaatkan untuk peniup busa, cairan pelarut pada pembersih, dan alat pemadam api.
 Kelima Perubahan iklim global: Manusia telah mengganggu keseimbangan alami dengan memproduksi beberapa gas rumah kaca dalam jumlah besar, termasuk karbon dioksida dan metana. Akibatnya, atmosfer bumi menahan lebih banyak panas matahari, menyebabkan temperature rata-rata bumi meningkat sebuah fenomena yang dikenal sebagai pemanasan global.
 Upaya Pencegahan dari Efek Polusi Udara untuk menanggulangi terjadinya polusi udara dapat dilakukan melalui beberapa usaha pencegahan antara lain:
1.Promosikan Angkutan Umum : Dorong penggunaan angkutan umum, bersepeda, dan berjalan kaki untuk mengurangi jumlah kendaraan di jalan.
2.Kontrol Emisi Kendaraan : Terapkan standar emisi kendaraan yang lebih ketat dan promosikan penggunaan kendaraan listrik.
3.Peraturan Industri : Menerapkan dan menegakkan peraturan tentang emisi
  industri dan mendorong teknik produksi bersih.
4.Ruang Hijau : Tingkatkan jumlah taman dan ruang hijau, yang dapat berfungsi sebagai pembersih udara alami.
5.Pengelolaan Limbah : Tingkatkan praktik pengelolaan limbah, termasuk daur ulang dan pembuangan terkontrol.
6.Mempromosikan Energi Terbarukan : Beralih ke sumber energi terbarukan seperti matahari dan angin untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
7.Perencanaan Kota : Merancang kota dengan penekanan pada pengurangan kemacetan, mendorong penggunaan lahan campuran, dan meminimalkan sumber polusi.
8.Kesadaran dan Pendidikan : Tingkatkan kesadaran publik tentang penyebab dan akibat polusi udara dan dorong tindakan individu untuk mengurangi polusi.
 Tindakan Kita untuk Mengatasi Efek Polusi Udara :
1.Tanaman Dalam Ruangan : Tanaman dalam ruangan tertentu seperti spider plants, peace lilies, and snake plants dapat membantu meningkatkan kualitas udara dalam ruangan dengan menyerap polutan.
2.Pembersih Udara (Air Purifiers) : Pembersih udara berkualitas tinggi dengan filter HEPA dapat mengurangi polutan udara dalam ruangan.
3.Ventilasi yang Tepat : Memastikan ventilasi yang baik di rumah dapat membantu mengurangi polusi udara dalam ruangan dengan membiarkan polutan menyebar.
4.Tetap Terhidrasi : Minum banyak air dapat membantu membuang racun dari sistem tubuh.
5.Diet Sehat : Mengkonsumsi makanan kaya antioksidan dapat membantu tubuh memerangi stres oksidatif yang disebabkan oleh polutan.
   Upaya individu yang dapat kita lakukan secara langsung untuk mengurangi polusi udara berupa :
1.Menggunakan masker medis bila berada di luar ruangan.
2.Mengurangi aktifitas di luar ruangan terutama saat lalu lintas sibuk.
3.Meningkatkan daya tahan tubuh.
4.Bila ke luar ruangan, hindari jalanan ramai dan macet.
5.Hindari membawa bayi dan anak anak di luar ruangan.
6.Memilih tempat tinggal di luar perkotaan atau di pinggiran kota.
7.Tingkatkan penggunaan moda transportasi umum seperti bus dan angkutan umum lainnya.
8.Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor dengan naik sepeda, jalan kaki, atau sepatu roda in line ke kantor.
9.Tanami pohon dan tumbuhan hijau di lingkungan.
10.Memperhatikan pemeliharaan kendaraan bermotor.
11.Isi tangki bensin saat kendaraan dingin.
 Setelah kita tahu tips-tips untuk solusi pengelolaan polusi udara dan tindakan kita untuk mengatasi efeknya, tentu kita bisa lebih jelas dalam memilih langkah untuk menurunkan tingkat polusi udara pada lingkungan kita.  Mari bersama-sama kita jaga tingkat kualitas udara di lingkungan kita, agar kualitas hidup kita bisa lebih baik dan meningkat dengan menghirup udara yang sudah tidak lagi tercemar.
*Penulis Mahasiswa Magister Kesehatan Masyarakat USK Banda Aceh dan Dokter Umum di Puskesmas Ulee Kareng Banda Aceh