Iran : Hamas Siap Bebaskan 199 Sandera Jika Israel Hentikan Serangan 

Nasser Kanaani mengatakan bahwa Hamas sedang mempertimbangkan untuk membebaskan sandera dengan syarat. /New York Post by AP

HARIANRAKYATACEH.COM – Iran mencoba menekan Israel untuk mengakhiri serangan udara di Gaza dengan klaim pada hari Senin (16/10), bahwa Hamas yang telah lama diminta oleh Teheran bersedia memerdekakan 199 sandera.

Menteri Luar Negeri Iran, Nasser Kanaani menyatakan bahwa Hamas siap memerdekakan para sandera, namun hal itu tidak mungkin dilakukan di tengah serangan udara Israel di wilayah tersebut.

“Mereka (Hamas) siap mengambil langkah-langkah yang diperlukan, untuk membebaskan warga yang ditahan,” ujar Kanaani.

“Tetapi langkah-langkah tersebut memerlukan persiapan yang tidak mungkin dilakukan, disaat pengeboman terjadi setiap hari yang dilakukan oleh Zionis (gerakan nasionalis Yahudi internasional) di berbagai wilayah di Gaza,” lanjutnya.

 

Meskipun demikian, Hamas belum memberikan tawaran tersebut secara terbuka.

Namun, kelompok tersebut pada hari Senin (16/10) menegaskan bahwa serangan pada tanggal 7 Oktober 2023, yang belum pernah terjadi sebelumnya adalah upaya tunggal yang tidak didorong oleh Iran.

Meskipun ada keyakinan antara para pejabat Israel dan Barat jika Iran memiliki peran.

Menurut perwakilan Hamas di Lebanon, Ahmed Abdul-Hadi, perang di Gaza adalah sebuah pertempuran dan Hamas memutuskan untuk turun beserta dengan sayap militernya, serta Brigade Izz ad-Din al Qassam bersama dengan faksi-faksi pejuang Palestina.

Meskipun tidak ada pemerintah di seluruh dunia yang memberikan bukti langsung, untuk mendukung pernyataan jika Iran mendalangi serangan tersebut, Teheran telah lama mensponsori Hamas termasuk melatih, memasukkan, dan menyediakan senjata.

Abdul-Hadi mengatakan bahwa sekutu Hamas, Iran dan Hizbullah tidak akan membiarkan Israel menghancurkan Gaza atau melancarkan serangan darat yang komprehensif.

“Tidak ada gencatan senjata,” jelas Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri Israel pada hari Senin (16/10).

Sumber: nypost.com