Suhaimi Hamid Sang Inisiator Hadirnya TKD di Bireuen

Wakil Ketua II DPRK Bireuen, Suhaimi Hamid SSos MSp.

RAKYATACEH | BIREUEN – Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Bireuen, Suhaimi Hamid SSos MSp, merupakan tokoh utama hadirnya Training Kader Dakwah (TKD) di kabupaten dengan julukan ‘Kota Santri’.

Wakil Ketua II di gedung DPRK itu, merupakan sang inisiator utama penggagas dakwah bagi kalangan pemuda di Kota Santri. Selain itu, ia juga dipercaya sebagai Ketua Dewan Pengarah Forum Pemuda Keder Dakwah (PAKAD) Kabupaten Bireueun.

Suhaimi Hamid orang pertama di kantor dewan yang memplot anggaran melalui pokok-pokok pikirannya (pokir) untuk mempersiapkan instruktur-instruktur TKD yang dari perwakilan Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA), pendamping desa, Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), dan karang taruna sebanyak 120 orang, yang dipersiapkan untuk diterjunkan ke 609 desa dalam Kabupaten Bireuen.

Pokir tersebut juga dianggarkan untuk Apel Siaga Kader Dakwah perkecamatan yang sekarang sedang berlanjut, dan kegiatan penyusunan modul ilmu fadhu a’in yang nantinya dibagikan kepada seluruh gampong agar difahami oleh para pemuda dalam mengamalkannya.

Selain itu, Suhaimi juga menganggarkan anggaran untuk pembuatan Kartu Pemuda Kader Dakwah sebagai alat pengenal, juga untuk mendapatkan pemanfaatan layanan lainnya kedepan. Kartu tersebut akan dibagikan dalam tahun ini juga, untuk tahap awal sebanyak 4000 alumni TKD terpilih.

Saat disambangi Harian Rakyat Aceh ke ruangannya, Senin (16/10) dewan yang dikenal vokal tersebut mengaku, dirinya berinisiatif melaksanakan TKD dengan tujuan melatih para pemuda di setiap gampong di Bireuen agar lebih berani berbicara di depan, dan juga menambah wawasan ilmu pengetahuan.

Dengan adanya TKD, kata Suhaimi, tentunya para pemuda harus lebih peka kedepannya terhadap persoalan umat yang semakin komplek.

“Perkembangan judi online yang semakin marak, dan peredaran gelap narkotika yang sudah terang-terangan, yang mayoritasnya melibatkan para pemuda di gampong-gampong, menjadi kekhawatiran tersendiri bagi kita semua, sehingga mereka butuh didikan yang komplit dan TKD salah satu solusinya,” ujar Abu Suhai.

Ia berharap, semoga dengan hadirnya pelatihan seperti ini, dapat meningkatkan pengetahuan agama bagi kalangan pemuda.

“Moral generasi muda semakin hari semakin terjerumus kedalam hal-hal yang merugikan. Dengan adanya pelatihan TKD seperti ini, mudah-mudahan pemuda mampu terhindar dari perbuatan yang dilarang agama, dan juga semakin bisa mendekatkan diri kepada Allah SWT,” harap Abu Suhai.

Menurutnya, pemuda sebagai garda terdepan yang akan memimpin masa depan bangsa. Karenanya, harus terus belajar agar memiliki pengetahuan ilmu agama yang luas.

“Saat ini, sudah banyak generasi muda kita yang menjadi korban judi online dan narkoba. Tentu hal itu dapat merusak generasi muda itu sendiri, dan dapat mencoreng nama baik Kabupaten Bireuen sebagai Kota Santri. Maka dari itu, tujuan penyelenggaraan kegiatan pelatihan TKD yaitu menyiapkan Tenaga Kader Dakwah dan syiar Islam yang siap terjun berdakwah untuk membentuk para pemuda agar dapat melakukan hal-hal yang positif dan meninggalkan hal-hal yang dapat merusak generasi muda itu sendiri,” pungkas Wakil Ketua II DPRK Bireuen. (akh)