BNNK Bireuen Lakukan Aksi GDAD Tanam Jagung Perdana di Juli

BNNK Bireuen melakukan aksi GDAD pengembangan, pembukaan lahan, dan penanaman tanam jagung perdana di Kecamatan Juli, Rabu (31/10). AKHYAR RIZKI RAKYAT ACEH

RAKYATACEH | BIREUEN – Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Bireuen melakukan aksi Grand Design Alternative Development (GDAD) pengembangan, pembukaan lahan dan penanaman tanam jagung perdana di Kabupaten Bireuen.

Kegiatan tersebut dilaksanakan di lahan jagung masyarakat Kecamatan Juli, kabupaten setempat, Rabu (31/10).

Aksi GDAD tanam jagung perdana tersebut dilakukan di empat lokasi, yaitu di Gampong Paya Ru, Juli Paseh, Meujimji dan Seunebok Gunci.

Kegiatan tersebut turut dihadiri Direktur Pemberdayaan Alternative Development BNN RI, Brigjen Pol Drs Edi Swarsono MM, Kepala BNNP Aceh, Brigjen Pol Rudy Ahmad Sudrajat SIK MH, Asisten I Bidang Perekonomian dan Pemerintah Setdakab Bireuen, Dailami S Hut, dan para stakeholder terkait lainnya.

Kepala BNNK Bireuen, AKBP Trisna Sapari Yandi SE SH dalam kesempatan tersebut menyampaikan, aksi ini diharapkan dapat memotivasi para pihak terkait untuk ikut berpartisipasi untuk menyukseskan program GDAD di Bireuen agar masyarakat tidak lagi memproduksi tanaman-tanaman terlarang.

“Aksi ini dilakukan sebagai solusi terbaik untuk merubah mindset dan kebiasaan masyarakat menanam ganja,” ujar AKBP Trisna.

Sementara Asisten I Setdakab Bireuen, Dailami SHut turut menyampaikan apresiasi kepada pihak BNN RI yang terus berupaya keras dalam hal pemberian program-program kerja di wilayah Kabupaten Bireuen.

“Semoga dengan kerja keras semua pihak, P4GN yang digagas oleh BNN dapat terlaksana dengan baik. Kami dari pihak pemerintah daerah akan selalu ikut serta dan mendukung setiap pelaksanaan P4GN khususnya GDAD di Bireuen,” sebut Dailami.

Selain itu, Kepala BNNP Aceh, Brigjen Pol Rudy Ahmad Sudrajat juga berharap, dengan progam GDAD di Bireuen dapat mengurangi kultivasi ganja, dan menurunkan angka prevelensi penyalahgunaan narkoba di kalangan masyarakat.

“Penanaman jagung perdana ini nantinya bisa menghasilkan hasil panen yang lebih baik dan dapat menambah nilai ekonomi masyarakat Bireuen,” pungkas Rudy.

Direktur Pemberdayaan Alternative BNN RI, Brigjen Pol Drs Edi Swarsono juga menyampaikan, khusus program GDAD di Bireuen dalam kegiatan budidaya komoditi alternatif sejak tahun 2018 sampai 2022, BNN RI telah memberdayakan masyarakat sebanyak 8.253 orang dengan cakupan lahan 13.110 HA jagung hibrida, dan dari hasil tanam tersebut sampai dengan saat ini sudah menghasilkan komoditas jagung sebanyak 157.320 ton.

“Harapanya, program GDAD dapat berdampak banyak memberikan solusi dalam peningkatan kesejahteraan petani dan meningkatnya ketahanan pangan di wilayah Bireuen,” sebut perwakilan BNN RI itu. (akh)