HARIANRAKYATACEH.COM — Kelompok militan Houthi di Yaman yang didukung Iran menjanjikan serangan lebih lanjut terhadap Israel jika perang terhadap Hamas di Gaza terus berlanjut.
Pada Selasa (31/10), militan Houthi di Yaman mengatakan bahwa telah menembakkan drone dan rudal balistik dalam tiga operasi terpisah.
Sebagaimana diketahui, militan Houthi merupakan kelompok dari kalangan Syiah yang sempat melawan pemerintahan di Sunni di Yaman.
“Angkatan Bersenjata Yaman mengkonfirmasi bahwa mereka akan terus melakukan serangan kualitatif dengan rudal dan drone sampai agresi Israel berhenti,” kata pernyataan militer Huthi yang disiarkan di TV Al-Masirah.
Itu merupakan operasi ketiga sejak serangan Gaza dimulai pada 7 Oktober usai militan Hamas melancarkan serangan terhadap Israel.
Sebelumnya, militer Israel mengatakan “intrusi pesawat musuh” telah memicu sirene peringatan di Eilat, resor Laut Merah.
Kemudian mengatakan telah mencegat rudal permukaan-ke-permukaan yang ditembakkan ke wilayah Israel.
“Semua ancaman udara dicegat di luar wilayah Israel,” katanya.
Perdana menteri pemerintah Houthi, Abdelaziz bin Habtour mengatakan para militan adalah bagian dari poros perlawanan terhadap Israel, yang mencakup kelompok-kelompok yang didukung Teheran di Lebanon, Suriah dan Irak.
“Itu satu poros dan ada koordinasi, ruang operasi gabungan, dan komando gabungan untuk semua operasi ini,” ujar Abdelaziz, dilansir melalui ndtv.com
“Kami tidak bisa membiarkan musuh Zionis arogan ini membunuh rakyat kami.” Imbuhnya.
Mereka sebelumnya telah melakukan serangan di Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.
Amerika Serikat, yang memiliki perselisihan dengan Iran menyambut baik gencatan senjata de facto dalam perang saudara berdarah di Yaman sejak April 2022.
“Siapapun yang berpikir untuk ikut serta dalam konflik ini sebaiknya tidak melakukannya,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri, Matthew Miller kepada wartawan di Washington.
Juru bicara Pentagon, Brigadir Jenderal Pat Ryder membenarkan bahwa Israel terkena rudal jarak menengah yang ditembakkan oleh Houthi.
Israel menyalahkan kelompok Houthi atas serangan pesawat tak berawak pada hari Jumat, dengan mengatakan bahwa pesawat mereka telah mencegat sasaran musuh mereka menuju ke Israel selatan.
Pada saat yang sama, enam orang mengalami luka ringan ketika puing-puing menghantam sebuah bangunan di seberang perbatasan Eilat di resor Taba, Mesir, kata tentara Mesir pada saat itu.
Pada 19 Oktober, Angkatan Laut AS mengatakan Houthi menembak jatuh tiga rudal jelajah serangan darat dan beberapa drone yang kemungkinan ke arah Israel.
Israel telah menggempur Gaza sejak serangan tanggal 7 Oktober ketika orang-orang bersenjata Hamas menyerbu melintasi perbatasan dan menewaskan lebih dari 1.400 orang, sebagian besar warga sipil, dan menyandera lebih dari 230 lainnya.
Sejak itu, pemboman Israel telah menewaskan lebih dari 8.500 orang, lebih dari 3.500 di antaranya adalah anak-anak, menurut kementerian kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas.
Kekhawatiran tinggi terhadap konflik regional, terutama karena Iran yang secara finansial dan militer mendukung Hamas namun menegaskan tidak terlibat dalam serangan 7 Oktober lalu.
Sejak konflik Gaza dimulai, terjadi serangkaian serangan terhadap pasukan AS di Irak dan Suriah serta baku tembak hampir setiap hari di perbatasan Israel-Lebanon antara Hizbullah dan tentara Israel.
Editor: Novia Tri Astuti
Sumber: ndtv.com