Anggaran Habis Membludak
RAKYAT ACEH | LHOKSUKON – H-3 berakhirnya kegiatan Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) 8 di Banda Aceh, kontingen Kabupaten Aceh Utara, minim prestasi. Ironisnya anggaran untuk kegiatan tersebut membludak.
Sayangnya, Kadis Pendidikan Aceh Utara, Jamaluddin yang dikonfirmasi memilih bungkam soal apa saja prestasi yang sudah diperoleh kontingen Aceh Utara di PKA 8.
Sementara saat ambil saja contoh, kegiatan Sanggar Cut Meutia Meuligoe, Aceh Utara, dalam APBK 2023 menyedot dana mencapai Rp 603 juta. Ini semua buat memenuhi kegiatan PKA 8 ‘Rempahkan Bumi. Pulihkan Dunia.’
“Sayang. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Utara, pandainya menghabiskan uang saja. Bukan prestasi diraih–sesuai tema Rempahkan Bumi. Pulihkan Dunia,” ujar Syukri warga Krueng Geukueh, Kecamatan Dewantara.
Tidak hanya dia, Ismail pun bernada sama. “Dulu memang Aceh Utara, bila ikut PKA atau pameran pembangunan di Banda Aceh, selalu masuk tiga besar. Bahkan beberapa kali juara umum. Sekarang, sepertinya hanya sekedar ikutan saja dan habiskan anggaran percuma,” kata Ismail, seorang mahasiswa di Lhokseumawe, mengaku warga Pantonlabu kepada Rakyat Aceh, Kamis 9 November 2023.
Info diperolah Rakyat Aceh, dalam total Rp 603 juta untuk kegiatan Sanggar Cut Meutia APBK Aceh Utara 2023, kebutuhan paling tinggi dialokasikan untuk tempat penginapan selama PKA Rp 247 juta.
Kemudian disusul untuk kebutuhan rehabilitasi anjungan PKA Rp 200 juta serta belanja makan dan minum selama kegiatan PKA Rp 33,5 juta.
Semua alokasi tersebut masuk dalam APBK Aceh Utara 2023 dengan kode Rencana Umum Pengadaan (RUP) 39272951.
Namun, dalam RUP APBK 2023 berkode 39281632 juga terdapat kebutuhan untuk makan dan snack tim tari, musik dan official senilai Rp 30,6 juta. Belum diketahui perbedaan di antara dua kebutuhan yang sepintas serupa peruntukannya.
Saat ini, Sanggar Cut Meutia Meuligo Aceh Utara sedang mengikuti kegiatan PKA di Banda Aceh yang berlangsung sejak 4-12 November 2023.
Dari pengumuman panitia PKA, untuk kategori tari kreasi, Sanggar Cut Meutia bahkan tidak masuk dalam lima besar.
Kadis PK Bungkam
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Aceh Utara, Jamaluddin yang dikonfirmasi Rakyat Aceh, hingga menjelang pukul 20.00 WIB malam ini, terkesan bungkam soal prestasi Aceh Utara yang telah diperoleh pada PKA 8.
Itu belum lagi ditanya soal anggaran kegiatan PKA 8 secara keseluruhan mengikuti PKA 8 di Banda Aceh.
Baru prestasi sudah bungkam. Tak ada jawaban satu pun saat dikonfirmasi via pesan singkat.
Sementara Kabid Kebudayaan, Yulizar, secara terpisah hanya memberikan satu jawaban puas. Dimana Aceh Utara, meraih juara pertama balas pantun.
“Kita meraih juara pertama seni tutur tradisi. Ya, Mudasir asal Kedai Sawang, Kecamatan Sawang,” kata Yulizar menjawab Rakyat Aceh. (ung/bai)