BANDA ACEH l RAKYAT ACEH – Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Persatuan Pekerja Tukang Aceh (PPTA), Isa Alima meminta para pemangku kepentingan khususnya eksekutif dan legislatif untuk segera menuntaskan Pembahasan R-APBA menjadi Qanun APBA 2024.
Isa mendesak agar eksekutif dan legislatif untuk kesampingkan ego kedua belah pihak, demi keberlangsungan hajat hidup orang banyak.
“Polemik perihal pembahasan R-APBA antara Pemerintah Aceh dan DPRA sudah berlarut-larut. Ini hanya buang-buang waktu saja, sementara apa untungnya bagi rakyat,” kata Isa dalam keterangannya, Rabu (15/11/2023).
Menurut mantan anggota DPRK Pidie itu, saat ini masyarakat Aceh sangat tergantung dari upah harian. Dimana masyarakat kebanyakan bekerja sebagai buruh, tukang, petani dan nelayan. Tidak ada pekerja pabrik dan industri.
“Jadi jangan korbankan kepentingan publik. Aceh bukan kawasan industri, maka dari itu sangat tergantung dari APBK, APBA dan APDG yang disahkan setiap tahunnya dari kesepakatan antara eksekutif dan legislatif, melalui Pembahasan bersama,” ungkapnya.
“Kita minta Pemerintah Aceh dan DPRA untuk menyudahi perdebatan ini yang kian begitu terang dilihat publik. Lebih baik segera duduk bersama mencari solusi terbaik. Mari fokus bangun Aceh. Jika terus terjadi perdebatan maka tak ada untung bagi rakyat, ” sebutnya.
Isa juga mengingatkan Jangan ada para pihak yang tidak bertanggung jawab “memancing di air keruh” sehingga membuat kegaduhan semakin tidak terkendali. (hra)