
RAKYATACEH | BIREUEN – Wakil Duta Besar (Dubes) Australia untuk Indonesia, Stephen Scott beserta rombongan, mengunjungi kabupaten Bireuen dalam rangka silaturahmi dan diskusi mengenai perkembangan sosial, politik dan ekonomi, serta membahas berbagai program kerjasama yang terjalin antara Indonesia-Australia, khususnya implementasi program Demokrasi Resiliensi (DemRes) di Bireuen, Jumat (17/11).
Penjabat (Pj) Bupati Bireuen, Aulia Sofyan Phd, saat menyambut Stephen di ruang kerjanya, menyampaikan terima kasih karena selama ini sudah banyak membantu pemerintahan Bireuen melalui program DemRes. Ia juga berharap, kerjasama tersebut bisa terus berlanjut.
“Hubungan antar negara tetap harus terjaga, dan kita siap untuk saling berkolaborasi demi pembangunan daerah yang lebih baik, apalagi yang bersifat positif,” ujarnya.
Selanjutnya, Stephen beserta rombongan, didampingi Mochammad Mustafa sebagai Program Director for Democracy and Governance dari The Asia Foundation, Indonesia, serta Askhalani dan Mahmuddin dari LSM GeRAK Aceh, berdiskusi dengan perwakilan kelompok dampingan DemRes di Bireuen, bertempat di Aula BAPPEDA setempat.
Stephen Scott mengaku senang bisa langsung berdiskusi dengan komunitas warga, dan berbagai pihak yang selama ini berkolaborasi, sehingga banyak cerita perubahan yang bisa menginspirasi.
“Kalian bekerja sangat luar biasa, perubahan disampaikan baik secara personal maupun komunitas. Bahkan, bisa mempengaruhi banyak orang untuk membuat gerakan-gerakan kecil, sehingga menguatnya kelompok marjinal untuk pemenuhan hak-haknya, serta saling bersinergi untuk menjaga ketahanan demokrasi di Bireuen,” ucapnya bangga.
Sementara itu, Murni M Nasir, selaku Program Officer DemRes, LSM GeRAK Aceh juga mengaku, DemRes yang sudah dijalankan sejak pertengahan 2021, telah memberikan banyak dampak positif.
“Komunitas pemuda, disabilitas, dan perempuan semangat memperjuangkan ruang sipil untuk mempromosikan ketahanan demokrasi di Bireuen,” paparnya.
Bahkan, menurut Murni, mereka berkolaborasi dengan lintas pihak secara rutin, termasuk penyelenggara pemilu, kejaksaan dan kepolisian demi membahas “Warga Bicara Politik” untuk mendorong Pemilu 2024 yang berintegritas.
Peserta diskusi dari perwakilan perempuan, inong balee, disabilitas, maupun pemuda. Selain itu, turut hadir juga dari perwakilan kejaksaan negeri (Kejari) dan Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bireuen. (akh)