RAKYATACEH I MEULABOH – Intensitas hujan tinggi mengguyur pedalaman Aceh Barat menyebabkan 17 desa di Kecamatan Pante Ceureumen kabupaten setempat terendam banjir luapan, Senin (20/11/2023) malam.
Camat Pante Ceureumen, Zulkarnaini mengatakan, banjir terjadi lantaran Sungai Meureubo atau daerah aliran sungai tidak mampu menampung debit air hujan hingga meluap ke permukiman penduduk.
“Banjir ini bisa dipastikan akibat luapan Krung Meureubo, ditambah lagi derasnya hujan tak henti-henti mengguyur selama sepekan,” ungkap Camat Pante Ceureumen.
Adapun desa mengalami banjir, sebut Zulkarnaini, yaitu Desa Seumantok, Meunuang Kinco, Babah Iseung, Manjeng, Lango, Pulo Teungoh, Pante Cereumen, Keutambang, Keude Suak Awe.
Kemudian, Desa Lawet, Canggai, Jambak, Suak Awe, Lhok Guci, Berdikari, Tegal Sari dan Sawang Rambot. Seluruh penduduk desa ini terpaksa mengungsi di masjid dan rumah famili yang berlokasi di daratan tinggi.
“Banjir mulai naik pada pukul 18.30 WIB kemarin hingga kini masih banjir, namun perlahan sudah mulai surut. Banjir juga menyebabkan jalan lintas penghubung antar desa putus, jalan itu tepatnya ada di Desa Seumantok,” demikian Zulkarnaini.
Berdasarkan informasi awal yang dirangkum Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
PUPR Kabupaten Aceh Barat, Kurdi, mengaku telah mencatat tiga lokasi akses jalan yang mengalami rusak berat imbas itensitas tinggi hujan dan banjir luapan tersebut.
Seperti banjir di area kecamatan Pante Cermenmen telah menyebabkan hampir sepanjang 40 meter badan jalan utama yang menghubungkan akses Meulaboh – Pante Cermenmen terputus total imbas tergerus derasnya air banjir luapan.
“Badan jalan yang putus itu tepat di desa Seumantok Kecamatan Pante Cermenmen,” ungkap Kurdi.
PUPR juga mencatat Kondisi beberapa titik jalan amblas dengan kedalaman satu meter terjadi di kawasan Kecamatan Sungai Mas, tepatnya di sepanjang jalan Kajeng – Seuradek.
Demikian juga jembatan gantung rusak berat dengan kondisi miring dan terancam jatuh di kacamata Panton Reu, tepatnya Gaseu Siput lantaran abutment jembatan rusak setalah struktur tanah mengalami longsor.
“Jembatan gantung Gaseu Siput ini menghubungkan dua kecamatan, antara Panton Reu – Pante cermin,” urai Kurdi.
Namun Kadis PUPR Aceh Barat ini mengaku belum dapat memastikan akurasi data tersebut lantaran sejumlah informasi yang terkumpul merupakan hasil rangkuman dari laporan masyarakat.
“Tim pekerjaan umum sedang turun ke lapangan untuk memastikan secara terperinci kerusakan infrastruktur ini, tapi tergolong sangat sulit bisa tiba ke lokasi karena terjebak banjir,” tutup Kurdi.(den)