Eks Kombatan GAM Serahkan Senpi ke Polres Bireuen

Eks kombatan GAM asal Bireuen berinisial R menyerahkan satu unit senpi rakitan dan empat butir peluru kepada Kapolres Bireuen, AKBP Jatmiko di mapolres setempat, Senin (20/11) sore. AKHYAR RIZKI RAKYAT ACEH

RAKYATACEH | BIREUEN – Seorang eks kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) berinisial R asal Kabupaten Bireuen, menyerahkan senjata api (senpi) rakitan laras pendek dan empat butir peluru ke Kepolisian Resor (Polres) Bireuen.

Penyerahan tersebut diserahkan langsung oleh R kepada Kapolres AKBP Jatmiko SH MH di Mapolres Bireuen, Senin (20/11) sekira pukul 17.00 WIB.

AKBP Jatmiko kepada media ini mengatakan, penyerahan senpi tersebut dilakukan R berdasarkan hasil kerja keras penggalangan personel Polres Bireuen.

“Kami melakukan langkah-langkah penggalangan dengan eks kombatan GAM di Bireuen berupa membangun hubungan kedekatan secara emosional, melakukan sosialisasi tentang bahayanya senjata api yang beredar di kalangan masyarakat dalam menghadapi pemilu damai,” ujar Kapolres Bireuen.

Kemudian, kata Jatmiko, pihaknya juga memberikan pengertian akan bahayanya senpi dan pelanggaran tindak pidana dalam memiliki tanpa izin, serta pengaruh buruk apabila senpi dimiliki masyarakat.

“Kami mengimbau kepada masyarakat Bireuen bagi yang masih memegang senpi, baik itu sisa masa konflik maupun yang didapati secara ilegar, agar diserahkan ke Polres Bireuen maupun ke jajaran polsek, atau Polsubsektor,” sebut AKBP Jatmiko.

Dirinya juga meminta kepada semua pihak untuk saling mengingatkan agar senpi yang masih beredar di kalangan masyarakat segera diserahkan kepada aparat kepolisian.

“Apabila diserahkan secara suka rela, kami tidak melakukan tindak pidana sebagai bentuk wujud masyarakat sadar dan patuh hukum. Jadilah masyarakat yang patuh hukum,” tegas Kapolres Bireuen.

Sementara itu, warga Bireuen berinisial R yang menyerahkan senpi serta empat butir amunisi mengaku bahwa dari hati yang paling dalam, dirinya ikhlas menyerahkan benda terlarang tersebut ke Polres Bireuen.

“Senpi rakitan tersebut merupakan sisa masa konflik dan sudah disimpan sejak lama. Mengingat sosialisasi yang baik dilakukan pihak kepolisian tentang bahayanya senpi di kalangan masyarakat, sehingga tergerak hati saya untuk menyerahkannya ke Polres Bireuen,” sebut R.

Ia juga mengaku, alasan menyerahkan senpi itu juga karena selama ini melihat kedekatan dan kepedulian Kapolres Bireuen dengan masyarakat umum tanpa melihat status sosial dan juga untuk menjaga stabilitas harkamtibmas di wilayah hukum Bireuen menjelang pemilu 2024. (akh)