RAKYAT ACEH | KOTA JANTHO – Penjabat (Pj) Aceh Besar Muhammad Iswanto S.STP, MM didampingi Pj Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Aceh Besar Cut Rezky Handayani S.I.P MM dan Perwakilan Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Kantor Wilayah Aceh beserta sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan para Camat, menggunting pita pertanda diresmikannya rumoh produksi batik Malaka di Gampong Lam Ara, Kecamatan Kuta Malaka, Aceh Besar, Sabtu (23/12/2023).
Selain peresmian dan pengguntingan pita, juga ada penandatanganan prasasti Rumoh Batik Malaka dan penyerahan sertifikat merek kolektif “Nyan Cap” dari Kemenkumham Kanwil Aceh kepada Pj Bupati Aceh Besar serta peninjauan aneka produksi batik Aceh Besar seperti Malaka Batik yang terdiri dari motif Seulawah, motif Jantho, motif Tengku, dan motif Mesjid Oman dan juga batik Solanda, Kasab Ijok, Kuba Gerabah.
Pada kesempatan itu Pj Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto mengatakan, kegiatan ini sungguh luar biasa, walaupun terlihat kecil, namun manfaatnya sangat besar. “Untuk itu mari kita jaga apa yang sudah ada ini, karena rumoh batik ini sebelumnya juga sudah pernah diperjuangkan oleh sesepuh kita, namun sempat hilang karena tidak ada yang menjaganya, dan Alhamdulillah pada hari ini sudah kembali kita resmikan dan mohon dijaga,” ujarnya.
Iswanto menjelaskan, dulunya mantan Bupati Aceh Besar Alm. Bukhari Daud juga pernah meninjau pengrajin batik ini dan seiring berjalannya waktu dan telah bergantinya kepemimpinan di Aceh Besar, produksi batik ini sudah tidak terekpos lagi dan pada hari ini batik Aceh Besar kembali akan dipromosikan.
“Oleh karena itu pada hari ini saya berharap agar upaya atau niat kita untuk melanjutkan dan memperkuat serta menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi Aceh Besar harus kita dukung secara bersama, jadi kegiatan positif ini harus kita dukung sehingga produksi batik Aceh Besar ini diminati hingga ke level internasional,” harap Iswanto.
Selain itu dirinya juga mengatakan, dengan diresmikan rumoh batik Malaka ini, Aceh Besar telah maju satu langkah dari kabupaten/kota lainnya.
“Terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan penuh, sehingga sentra batik ini bisa kembali beroperasi meskipun dengan anggaran yang begitu kecil namun tetap aktif dan semoga kedepannya tidak mandek lagi,” pintanya.
Iswanto juga menyampaikan apresiasi serta ucapan terima kasih kepada Jajaran Dekranasda Aceh Besar yang merupakan mitra pemerintah yang sangat membantu di dalam pengembangan daerah di sektor Industri. Dimana dalam hal ini yang memprakarsai kegiatan Penguatan Sektor Ekonomi Kreatif melalui pembinaan dan Peningkatan Industri Kerajinan Batik di Kabupaten Aceh Besar Tahun 2023 ini.
“Tentunya sebuah apresiasi dan kebanggaan yang luar biasa, melalui program yang sangat positif ini hari ini Aceh Besar memiliki Produk Batik khasnya Aceh Besar. Karena sebagaimana yang kita ketahui juga bahwa batik merupakan kerajinan yang memiliki peminat yang luas dan tentunya sangat menjanjikan dan memberikan peran positif dalam meningkatkan pertumbuhan perekonomian keluarga, daerah dan kesejahteraan bagi masyarakat Kabupaten Aceh Besar,” jelasnya.
Sementara itu, Pj Ketua Dekranasda Aceh Besar Cut Rezky Handayani menyampaikan terimakasih kepada Pemkab Aceh Besar yang telah meresmikan dan mendukung kehadiran rumoh Batik di Kabupaten Aceh Besar, sehingga bisa menambah semangat para perajin batik dalam mengembangkan kerajinan membatiknya.
“Tadi pagi rumoh batik ini sudah kami peusijuk (tepung tawar), semoga kehadiran rumoh batik Malaka ini, manfaatnya tidak hanya dirasakan oleh pembatik saja. Namun juga dirasakan oleh seluruh warga Kabupaten Aceh Besar hingga luar daerah,” harapnya.
Menurutnya, dengan adanya Rumoh Batik ini, dapat mempermudah para perajin batik dalam memenuhi kebutuhan membatiknya. Sehingga, dengan adanya rumoh batik, para perajin juga bisa mendapatkan solusi dalam mengembangkan usahanya dari hulu hingga hilir, salah satunya dalam menekan biaya produksi.
“Keberadaan rumoh batik ini bisa menjadi semacam wadah atau distributor bagi ketersediaan bahan baku. Minimal bagi perajin batik se-Kabupaten Aceh Besar. Dan jangan pernah takut bermimpi bahwa rumoh batik ini bisa menjadi wadah yang menyediakan bahan baku se-Aceh,” pungkasnya.
Peresmian Rumoh atik itu juga dihadiri perwakilan Kemenkumham Kanwil Aceh, Asisten II Aceh Besar, sejumlah Kepala OPD Aceh Besar, Pengurus TP-PKK Aceh Besar, Pengurus DWP Aceh Besar, Para Camat, Forkopimcam Kuta Malaka dan Pengurus PKK Kecamatan Kuta Malaka serta para pengrajin batik.(ra)