class="post-template-default single single-post postid-106731 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu

Mode Gelap
Puting Beliung Porak-poranda 8 Rumah Warga Meulaboh Aster Kodam IM Cek Serapan Gabah di Aceh Utara  Aster Kasdam IM Tinjau Program Sergab di Wilayah Kodim 0111/Bireuen Perang Kembali Mengguncang Suriah usai Runtuhnya Rezim Assad, Situasi Makin Memanas? 16 Napi Lapas Kutancane yang Kabur Berhasil Ditangkap, Berawal dari Minta Bilik Asmara

UTAMA · 26 Dec 2023 19:43 WIB ·

19 Tahun Tsunami Aceh, Melihat Kembali Bagaimana PLTD Apung Terseret 5 Km ke Darat


 Kapal PLTD Apung. FOTO IST Perbesar

Kapal PLTD Apung. FOTO IST

RAKYAT ACEH | BANDA ACEH –   Pada 19 tahun silam,26 Desember 2004, bencana dahsyat gempa dan tsunami menghantam Aceh. Lebih 200 ribu lebih masyarakat Aceh menjadi korban.Kapal PLTD Apung menjadi salah satu bukti betapa dahsyatnya gelombang tsunami yang menyerat kapal seberat 2.600 ton dari laut ke darat, sejauh 5 kilometer.

Kapal dengan panjang 63 meter ini, didatangkan ke Aceh untuk memenuhi kebutuhan listrik di Aceh. Salah satu saksi hidup yang kini telah menjadi pegawa PLN UP3 Langsa, Deri menuturkan bahwa kapal PLTD Apung itu sebelumnya berlabuh di berbagai daerah di Indonesia, untuk memenuhi kebutuhan listrik. Sebelum ke Aceh, mereka bertugas di Kalimantan.

Kapal PLTD Apung saat bersandar di Pelabuhan Ulee Lheu

“Kami ada 13 orang, 9 orang berasal dari Kalimantan, termasuk saya,” ujarnya.

Pada hari tersebut, Deri menuturkan bersama 6 orang rekan sedang melaksanakan piket. ”Pagi itu kami sedang piket, memang sehari-hari kami tinggal di kapal tersebut,”ujarnya
Ketika gempa dan tsunami datang, Deri bersama yang piket di Kapal PLTD Apung kemudian bergegas keluar dan turun ke daratan. Tiba-tiba dari arah laut suara gemuruh disertai gelombang tinggi menggulung.

Mereka terhempas air bah. Deri terseret arus ke laut. Saat gelombang kedua, Deri didorong ke daratan dan kembali ditarik ke laut ketika air surut.
Ketika itulah, Deri mengambil sebuah pelampung yang terhempas dari kapal cepat di pelabuhan. Pelampung itu digenggamnya di antara puing-puing sampah yang diseret tsunami.

“Saat memegang pelampung, saya lalu dihantam gelombang tsunami ketiga, dan terseret sampai ke daerah Surin,” ujar Deri.

Dari daerah Surin, Deri melihat corong Kapal PLTD Apung. “ Saat itu kondisi saya mengalami luka parah. Seluruh badan terluka akibat terkena goresan seng dan puing-puing tsunami,” uajr Deri.
Dalam kondisi seperti itu, Deri berjalan tertatih-tatih menuju ke arah cerobong kapal yang ternyata telah terdampar di daerah Punge, kurang lebih 5 Km dari lokasi awal di pantai Ulee Lheu.

Saat ini PLTD Apung telah menjadi salah satu icon wisata di Banda Aceh. General Manager PLN UID Aceh Parulian Noviandri mengatakan bahwa PLN telah menghibahkan kapal tersebut kepada Pemko Banda Aceh.

“Tahun 2010 PLN telah menghibahkan kapal tersebut untuk Pemko Banda Aceh sedangkan mesinnya telah kita relokasi ke tempat lain”, ujarnya.

Parulian juga berharap agar PLTD Apung tidak hanya menjadi simbol hebatnya gelombang tsunami namun menjadi edukasi sehingga kita bisa bangkit lebih kuat dan bangun budaya sadar bencana. “Ini juga bertujuan agar generasi selanjutnya dapat menyaksikan efek dahsyat yang ditimbulkan oleh kejadian tersebut dan pengingat sejarah bencana yang pernah terjadi,” ujarnya. (ra)

Artikel ini telah dibaca 239 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Wakil Gubernur Aceh Safari Ramadan di Lhokseumawe

13 March 2025 - 21:42 WIB

Wakil Gubernur Aceh Kunjungi Posko Pembagian Kanji Rumbi di Lhokseumawe

13 March 2025 - 18:41 WIB

Prabowo Umumkan Penyaluran Tunjangan Guru Langsung ke Rekening: Untuk Apa Berlama-lama?

13 March 2025 - 17:13 WIB

Kapolres Aceh Tamiang Tinjau Keamanan Lapas Kelas II B Kuala Simpang

13 March 2025 - 15:59 WIB

HIPMI Aceh Pilih Ketum Baru

13 March 2025 - 06:43 WIB

Aceh Tegaskan Kekhususan Regulasi Syariat Islam dalam Sektor Perbankan

12 March 2025 - 22:38 WIB

Trending di UTAMA