class="wp-singular post-template-default single single-post postid-109345 single-format-standard wp-custom-logo wp-theme-kobaran" >

Menu

Mode Gelap
Tiyong Gelar Sosialisasi 4 Pilar MPR RI Delapan Orang Calon Anggota Baitul Mal Bireuen Diserahkan ke Dewan Lapak Pusat Jajanan Square Hadir di Pulau Simeulue  WHO: 57 Anak Gaza Meninggal Kelaparan Sejak Blokade Israel Polres Bireuen Bentuk Satgas Anti Premanisme

POLITIKA · 12 Feb 2024 17:06 WIB ·

Chico Hakim : Film Dirty Vote Ungkap Kecurangan Pemilu Secara Masif


 Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Chico Hakim. FOTO instagram @chicohakim Perbesar

Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Chico Hakim. FOTO instagram @chicohakim

RAKYAT ACEH | JAKARTA – Berbagai bentuk kecurangan masif pada Pemilu 2024 yang dirangkum dalam film dokumenter berjudul Dirty Vote disebut Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Cyril Raoul Hakim atau lebih dikenal Chico Hakim, adalah pengungkapan dari adanya intervensi kekuasaan.

Chico meyakini film ini menjadi sebuah bukti bahwa pemerintah tidak netral karena menyiapkan skenario mendukung salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden di Pemilu 2024.

“Film ini mampu mengungkapkan berbagai kecurangan Pemilu yang dilakukan secara masif, bahkan campur tangan kekuasaan istana sangat kental terasa,” kata Chico dalam keterangan pers, Senin (12/2/2024).

Pasangan yang dimaksud Chico adalah Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang semula sudah janggal karena melalui proses yang cacat etika merujuk putusan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) terkait Putusan MK Nomor 90/PUU-XXI/223 soal syarat usia capres dan cawapres.

Selain itu, intervensi pemerintah bahkan sudah sampai memberikan tekanan kepada kepala daerah dan menggunakan aparat baik Polri maupun TNI hingga bantuan sosial.

“Dari film tersebut nampak kuatnya rekayasa pemilu yang diawali dengan manipulasi hukum di MK,” ucap Chico.

“Keberpihakan penguasa istana terhadap Prabowo-Gibran melalui penunjukkan PJ Kepala daerah yang ditempatkan sebagai hak prerogatif presiden, melupakan proses yang seharusnya demokratis.”

“Tekanan terhadap kepala daerah, kepala dinas, kepala desa, hingga kelompok demokrasi oleh oknum TNI POLRI yang seharusnya bertindak netral; hingga penyalahgunaan anggaran negara melalui bansos.”

Dari fakta-fakta yang dibeberkan, Chico percaya pemerintah yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo sudah melupakan nilai-nilai sebagai sosok yang berintegritas.

“Dalam pertimbangan akal sehat, nurani, dan moral, kami sungguh tidak menyangka Pak Jokowi sudah berubah seperti itu,” tutur Chico.

“Menempatkan kekuasaan di atas segalanya. Berbagai rekayasa kecurangan tersebut sangat merugikan Ganjar-Mahfud.” (ra)

Artikel ini telah dibaca 147 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Forum PUIC ke-19 di Indonesia, Komitmen Bangun Sinergi Antarnegara Muslim

9 May 2025 - 13:41 WIB

Zulfikar Aziz Minta Rute Trans Koetaradja Diperluas hingga Baitussalam dan Masjid Raya

7 May 2025 - 15:19 WIB

Zulfikar Aziz Dukung Beut Kitab Masuk Kurikulum Sekolah Reguler di Aceh Besar

7 May 2025 - 15:12 WIB

Nazaruddin Dek Gam Ditunjuk jadi Ketua DPW PAN Aceh

3 May 2025 - 13:56 WIB

Wakil Ketua Komisi VI DPRA Minta Komdigi Pasang Jaringan Internet BAKTI di Simeulue

28 April 2025 - 14:12 WIB

Saiful Bahri Resmi Ditunjuk sebagai Ketua DPD Partai Perjuangan Aceh Pidie Jaya

19 April 2025 - 06:31 WIB

Trending di POLITIKA