RAKYAT ACEH | LHOKSUKON – Sejak memasuki bulan suci Ramadhan, permintaan peci di kabupaten Aceh Utara mengalami peningkatan. Tidak tanggung-tanggung, peningkatannya mencapai 100 persen dari biasanya.
“Alhamdulillah, permintaan peci selama Ramadhan mengalami peningkatan yang sangat tinggi,” kata Tgk Wasli, seorang pengrajin peci di Teupin Punti, Syamtalira Aron, Aceh Utara, kepada Rakyat Aceh, Jum’at (15/3/2024).
Tgk Wasli mengatakan, peningkatan ini bisa dilihat dari jumlah peci yang terjual per hari. Sebelum Ramadhan, peci yang terjual berkisar antara 20 hingga 40 buah.
Sementara sejak memasuki bulan Ramadhan, jumlah penjualan naik hingga dua kali lipat lebih.
“Jumlah tersebut adalah peci yang terjual langsung di toko, belum termasuk pesanan khusus dari luar daerah yang mencapai ratusan peci per hari,” kata Tgk Wasli.
Dia menambahkan, harga satuan peci ditawarkan mulai dari Rp 25.000 hingga Rp. 120.000, tergantung motif, dan kualitas bahan yang digunakan.
Sementara itu, lanjut Tgk Wasli, untuk memenuhi lonjakan permintaan selama Ramadhan, sentra produksi peci miliknya sanggup membuat 250 hingga 350 peci per hari.
Selain menjual peci dalam bentuk satuan, Tgk Wasli juga lebih sering melakukan proses pemasaran secara grosir. Penjualan itu untuk memenuhi permintaan konsumen dan pelanggan tetap yang tersebar di seluruh Aceh dan Pulau Jawa.
“Untuk penjualan skala besar, harga yang kami banderol berkisar Rp 300.000 hingga Rp 1.500.000 per kodi, tergantung kualitas peci,” jelas Tgk Wasli.
“Biasa yang paling mahal punya motif khas Aceh dan bahannya yang halus dan berkualitas,” sambungnya.
Menurutnya, meningkatnya produksi peci selama Ramadhan adalah hal yang lazim. Karena, setiap bulan suci Ramadhan banyak masyarakat di Aceh membeli peci untuk melaksanakan ibadah shalat tarawih, maupun untuk mengisi aneka kegiatan keagamaan lainnya.(aziz)