class="post-template-default single single-post postid-89433 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu

Mode Gelap
Ratusan Jamaah Seluruh Indonesia Hadiri Rakernas MPTT I di Abdya Resmikan Kantor Baru, IJTI Lhokseumawe dan YLBH CaKRA Santuni Anak Yatim Arab Saudi Kecam Israel Soal Penggusuran Rakyat Palestina Tegas, Usai Dilantik Gubernur Aceh Langsung Hapus Barcode Pengisian BBM Masyarakat Antusias Nonton Pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh

KHAZANAH · 24 Mar 2024 14:20 WIB ·

Urutan Keutamaan Makanan dan Minuman Berbuka Puasa beserta Hikmahnya


 Mesjid Raya Baiturrahman/Ariful Perbesar

Mesjid Raya Baiturrahman/Ariful

HARIANRAKYATACEH.COM – Berbuka puasa adalah salah satu anjuran yang sesuai dengan keinginan nafsu setiap umat muslim yang berpuasa, sama halnya dengan bersetubuh yang juga merupakan anjuran yang digemari oleh setiap orang yang sudah menikah, bahkan berbuka puasa adalah hal yang paling ditunggu-tunggu oleh setiap mukallaf yang melaksanakan ibadah tersebut, karena berbuka puasa adalah kenikmatan yang disegerakan oleh Allah SWT di dunia bagi hamba-hambanya, selain terdapat satu kenikmatan lain yang disimpan oleh sang Khalid yang akan diberikan di akhirat kelak bagi hamba- hambanya yang tulus dan ikhlas dalam memunaikan ibadah puasa semasa di dunia.
Seseorang yang sering merasa lapar didunia, seperti orang yang berpuasa, mereka akan tergolong dalam manusia yang akan merasa kenyang diakhirat kelak, sebaliknya orang-orang yang sering merasa kenyang didunia, mereka adalah orang-orang yang akan sering merasa kelaparan diakhirat kelak. Rasullullah sendiri sangat sering berpuasa, beliau sangat sering dalam keadaan lapar, kebiasaan dalam tiga hari sekali beliau tidak ada makanan disisinya, sehingga beliau sangat sering berpuasa, meskipun terkadang ada makanan, hingga beliau bisa merasakan kesedihan-kesedihan umatnya yang fakir miskin yang tidak memiliki makanan. Keadaan tersebut membuat Rasul semakin cinta kepada mereka.
Disebutkan dalam kitab Nihayatuzzain, karangan Syekh Nawawi Al-Bantani akan kesunahan menyegerakan berbuka puasa sesudah pasti terbenam matahari dan sebelum mengerjakan shalat Magrib, bahkan makruh jika sudah tiba waktu berbuka kita malah mendahulukan shalat, kesunahan menyegerakan berbuka juga berlaku pada orang yang sedang menempuh perjalanan baik berjalan kaki ataupun berkendara, sehingga dianjurkan bagi mereka ketika waktu berbuka sudah tiba untuk segera berbuka sambil melakukan perjalanan tersebut serta seseorang tersebut tidak dianggap runtuh murua’h (kharisma) dengan sebab demikian.
Nawawi Al-Bantani juga menyebutkan tertib/urutan keafdhaliah (yang paling baik) dari makanan dan minuman yang dijadikan untuk berbuka puasa, dan posisi keafdhaliah tersebut adalah menurut urutan yang tertera dibawah ini:
1. Kurma basah
2. kurma kering
3. Air putih
4. Makanan manis yang dibuat seperti kue, bubur dan lainnya
5. Makanan manis asli seperti buah dan lainnya
6. Madu
7. Susu
​Rentetan diatas berpijak pada satu hadis nabi yang memerintahkan bagi orang yang berbuka puasa untuk berbuka dengan kurma, jika tidak ada kurma maka berbuka dengan air, jika tidak ada air maka dengan yang lain, beserta disunahkan juga makanan yang dijadikan untuk berbuka puasa berjumlah tiga/taslis.
​Hikmah disunahkan kurma pada urutan pertama karena kurma adalah makanan yang alami yang kematangannya  tidak perlu untuk dimasak, sehingga tidak tersentuh oleh api, kurma juga dapat menguatkan pandangan mata yang lemah disebabkan seharian berpuasa, serta jika didalam tubuh ada kotoran maka akan mudah keluar dengan memakan kurma. Namun menurut atthiba’ (dokter/medis) mengkonsumsi kurma yang banyak dapat memudharat dan  melemahkan badan sehingga dianjurkan dengan jumlah yang sedikit. Hikmah berbuka puasa dengan air putih karena ia suci menyucikan dan hikmah berbuka puasa dengan makanan dan minuman yang manis adalah untuk bertafaul (sempena) dengan yang manis, sehingga kita memperoleh akhlak yang baik dan  kehidupan yang bahagia.
​Referensi:
​Nihayah al-Zain, hlm: 194, Cet. Al-Haramain. 
و) الثاني (تعجيل الفطر) بعد تحقق الغروب وقبل الصلاة للخبر السابق، وسن ذلك ولو مارا بالطريق، ولا تنخرم مروءته به  الصلاة ولو مارا بالطريق  (و) سن أن يكون الفطر (بتمر فماء) الخبر صححه الترمذي وابن حبان إذا كان أحدكم صائما فليفطر على التمر، فإن لم يجد التمر فعلى الماء فإنه طهور» وترتيبه في الأفضلية أن يكون على رطب فتمر فماء فحلو فحلواء، لما ورد أنه صلى الله عليه وسلم كان يفطر قبل أن يصلي على رطبات، فإن لم يكن فعلى تمرات، فإن لم يكن حسا  مما ورد تفاؤلا  بالحلاوة أو لنفع البصر
Tuhfah al-Muhtaj, jilid 3, hlm:464, Cet. Dar al-Fikri
وحكمته انه لم تمسسه نار مع إزالته لضعف البصر الحاصل من الصوم لإخراجه فضلات المعدة إن كانت  وقول الأطباء أنه يضعفه أي عند المدامة عليه والشيء قد ينفع قليله ويضر كثيره
Artikel ini telah dibaca 150 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Aceh Berduka, Ulama Kharismatik Abu Kuta Krueng Meninggal Dunia

13 February 2025 - 06:50 WIB

Silaturrahmi Dengan Teuku Riefky Harsya, Haji Uma Bahas Soal Pengembangan Ekonomi Kreatif di Aceh

12 February 2025 - 21:10 WIB

Ditlantas Polda Aceh Hadirkan Layanan Inovasi Samsat: Bayar Pajak di Drive Thru dan Perpanjangan STNK 5 Tahun di Samsat Keliling

12 February 2025 - 18:44 WIB

Ceulangiek Dukung Keputusan Gubernur Aceh Muzakir Manaf Hapus Barcode Pengisian BBM di SPBU

12 February 2025 - 15:16 WIB

Arab Saudi Kecam Israel Soal Penggusuran Rakyat Palestina

12 February 2025 - 14:59 WIB

Tegas, Usai Dilantik Gubernur Aceh Langsung Hapus Barcode Pengisian BBM

12 February 2025 - 12:47 WIB

Trending di UTAMA