class="post-template-default single single-post postid-111725 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu

Mode Gelap
Kebakaran di Gedung Kementerian ATR/BPN, Nusron Wahid Pastikan Dokumen Pertanahan Tidak Terbakar Polri temukan jenazah awak media yang hilang dalam insiden speedboat Persiraja Balas Kekalahan dari PSIM, Hidupkan Asa Kembali ke Liga 1 Musim Depan Saling Menuduh, Kisruh Pengurus Masjid Taqwa Gandapura Berlanjut KIP Tetapkan Mukhlis-Razuardi Sebagai Bupati dan Wakil Bupati Bireuen Terpilih

INTERNASIONAL · 26 Mar 2024 14:13 WIB ·

Resolusi Gencatan Senjata di Gaza Akhirnya Disahkan oleh Dewan Keamanan PBB, AS Pilih Abstain


 Pemandangan Sidang DK PBB (Sumber: UN) Perbesar

Pemandangan Sidang DK PBB (Sumber: UN)

HARIANRAKYATACEH.COM – Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) pada Senin, 25 Maret 2024 menuntut gencatan senjata segera antara Israel dan kelompok militan Hamas di Gaza. Selain itu, badan utama PBB juga menyerukan pembebasan tahanan Israel di tanah Palestina.

Resolusi tersebut disahkan setelah Amerika Serikat abstain dalam pemungutan suara hari ini. Sebanyak 14 anggota Dewan Keamanan PBB yang tersisa memberikan suara mendukung resolusi yang diusulkan oleh 10 anggota terpilih badan tersebut.

DIlansir dari news.un.org, Selasa (26/3), Washington DC menolak pembicaraan tentang gencatan senjata pada awal perang hampir enam bulan di Jalur Gaza.

AS juga menggunakan hak veto untuk membela sekutunya Israel, ketika mereka membalas serangan Hamas pada 7 Oktober yang menurut Israel menewaskan 1.200 orang.

Namun di tengah meningkatnya tekanan global untuk melakukan gencatan senjata dalam perang yang telah menewaskan lebih dari 32.000 warga sipil Palestina, Amerika Serikat akhirnya memilih untuk abstain dalam pemungutan suara hari ini.

Amerika Serikat memveto tiga rancangan resolusi DK PBB terkait perang di Gaza. AS juga abstain sebanyak dua kali, sehingga Dewan Keamanan PBB dapat mengeluarkan sejumlah resolusi untuk meningkatkan bantuan ke Gaza dan menyerukan jeda dalam pertempuran yang berkepanjangan.

Keputusan AS secara tidak langsung memungkinkan Dewan Keamanan PBB untuk segera mengeluarkan resolusi gencatan senjata selama Ramadan yang akan berakhir dalam dua minggu.

Perjanjian tersebut juga menyerukan pembebasan segera semua tahanan dengan tanpa syarat. Israel mengatakan Hamas menyandera 253 orang dalam serangan 7 Oktober.

Resolusi tersebut juga menekankan kebutuhan mendesak untuk memperluas aliran bantuan kemanusiaan dan memperkuat perlindungan warga sipil di seluruh Jalur Gaza.

Dewan Keamanan PBB juga menegaskan kembali perlunya menghilangkan semua hambatan terhadap penyediaan bantuan kemanusiaan skala besar.

Tepat sebelum dimulainya pertemuan Dewan Keamanan PBB, Radio Angkatan Darat Israel melaporkan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan membatalkan pengiriman delegasi Israel ke Washington jika AS tidak keberatan dengan resolusi veto negara tersebut.

Sebelumnya, Rusia dan China juga memveto dua rancangan resolusi AS mengenai konflik tersebut pada Oktober dan Jumat, (22/3).

Dari laporan Anadolou Agency yang dikutip dari www.aa.com.tr, bahwa Prancis telah mengadakan sesi tertutup Dewan Keamanan selama dua minggu terakhir di Gaza, juga sedang mempersiapkan rancangan resolusi.

Resolusi Prancis diperkirakan akan fokus pada gencatan senjata permanen di kemudian hari.***

Editor: Novia Tri Astuti

Artikel ini telah dibaca 35 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Kebakaran di Gedung Kementerian ATR/BPN, Nusron Wahid Pastikan Dokumen Pertanahan Tidak Terbakar

9 February 2025 - 15:15 WIB

Polri temukan jenazah awak media yang hilang dalam insiden speedboat

9 February 2025 - 15:04 WIB

DPRA Dorong Qanun Penyelamatan Generasi untuk Masa Depan Anak Aceh

8 February 2025 - 18:12 WIB

Cek Kesehatan Gratis Kado Ulang Tahun Dimulai 10 Februari 2025

7 February 2025 - 20:02 WIB

Saling Menuduh, Kisruh Pengurus Masjid Taqwa Gandapura Berlanjut

7 February 2025 - 19:26 WIB

Negara dan organisasi Arab terus menolak rencana Trump terhadap Gaza

7 February 2025 - 16:03 WIB

Trending di INTERNASIONAL