RAKYAT ACEH | BANDA ACEH – Setiap pemain sepak bola memiliki cerita unik di balik perjalanan karirnya. Seperti kisah Andik Vermansah, yang baru-baru ini terkuak bahwa kecintaannya pada kopi tumbuh dan berkembang seiring dengan perjalanannya di Tanah Rencong.
Selain berjuang bersama Persiraja di lapangan, perjalanan Andik di ujung barat Indonesia itu telah membuka mata dan lidahnya terhadap keanekaragaman kopi di Aceh.
Dalam unggahan Instagram story-nya, pemain asal Jember tersebut membagikan momen tengah menyeduh kopi, ketika berlibur bersama keluarganya.
Terlihat beberapa gelas, sendok, kopi dan saringan tengah menemani mantan pemain Persebaya Surabaya itu saat meracik kopinya.
Andik mengaku bahwa selama hidupnya, ia tidak menyukai kopi. Namun, rasa itu berubah menjadi cinta ketika ia mulai menginjakkan kaki di Aceh.
“1-31 th gak suka kopi, akhir suka kopi tanah rencong (Mulai dari umur satu sampai 31 tahun tidak suka kopi, tapi akhirnya suka kopi di Tanah Rencong),” kata Andik Vermansah di Instagram story-nya.
Lebih lanjut, kepada JawaPos, Rabu (20/3) melalui pesan langsung, Andik Vermansah mengatakan bahwa kopi yang ia seduh merupakan kopi arabika.
Dilansir laman Nescafe, Aceh merupakan produsen dari dua jenis kopi, yaitu Arabika dan Robusta. Sedangkan, yang paling terkenal dari Aceh adalah kopi Gayo Arabika-nya yang digadang-gadang sebagai salah satu kopi terbaik di dunia.
Kopi Aceh Gayo ini memiliki karakteristik aroma yang tajam. Meski begitu, Kopi Gayo tidak memberi bekas rasa pahit yang lekat di lidah setelah meminumnya, berbeda dengan kebanyakan jenis kopi lainnya yang meninggalkan aftertaste pahit.
Andik Vermansah kini tengah berlibur dengan keluarganya, setelah berjuang bersama Persiraja dalam perebutan juara ketiga Liga 2 2023/2024.
Sayangnya, mantan pemain Timnas Indonesia itu belum berhasil mengamankan satu tiket untuk promosi ke Liga 1 tahun depan. Menurut Transfermarkt, kontrak Andik Vermansah bersama Laskar Rencong masih tersisa 3 bulan lagi, meski Liga 2 telah selesai.
Di babak perebutan juara ketiga, Persiraja Banda Aceh harus mengakui keunggulan Malut United dengan agregat 4-3. (JPG/rif)