HARIANRAKYATACEH.COM – Diduga lupa tarik rem tangan saat berhenti setelah Gerbang Tol Kalikangkung, sebuah truk bermuatan traktor meluncur di jalan yang menurun.
Beruntung kecelakaan di jalan tol akibat truk yang meluncur tidak terkendali itu dapat dicegah.
Sopir truk yang menyadari kendaraannya berjalan sendiri lantas berusaha mengejar dengan menumpang mobil pengendara lainnya.
Bahkan yang bersangkutan sempat mengejar dengan berlari di jalan tol meski sempat terjatuh.
Dari footage video yang dibagikan Dashcam Owners Indonesia, terihat truk sempat berjalan zig zag karena membentur beton pembatas di sebelah kanan dan kiri.
Sebelum akhirnya sopir dapat kembali ke dalam truk, mengarahkannya ke baju jalan sebelah kiri dan menginjak rem.
Kecelakaan akibat truk yang meluncur tak terkendali dapat dicegah, karena ruas jalan tersebut dikenal dengan turunan tajam yang berpotensi membuat truk meluncur dengan kecepatan tinggi.
“Kejadian tadi jam 07.30 setelah Gerbang Tol Kalikangung,” demikian diinformasikan oleh Dashcam Owners Indonesia.
Sementara itu, warga yang mengetahui kejadian mengungkapkan bahwa truk tersebut semula berhenti di bahu jalan.
Diduga sopir lupa menarik rem tangan dan tiba-tiba meluncur di jalan yang menurun.
“Si bapak (sopir) numpang Innova putih buat ngejar mobilnya. Alhamdulillah akhirnya bisa naik kembali ke truknya,” kata Dovirian, menginformasikan kejadian tersebut.
Sebagai informasi, rem tangan berfungsi menjaga kendaraan tetap diam saay parkir. Terutama saat berhenti di tanjakan atau permukaan jalan yang miring.
Melansir laman Astra Daihatsu, rem tangan dapat memberikan tambahan pengereman saat kendaraan berhenti.
Misalnya saat berhenti sejenak di tanjakan, menunggu lampu merah di jalan yang menurun atau menanjak.
“Rem tangan dapat membantu menjaga kendaraan tetap stabil dam mencegah pergerakan yang tidak diinginkan,” demikian keterangan Astra Daihatsu.
Tidak hanya itu, dalam kondisi tertentu rem tangan dapat menjadi cadangan pengereman. Terutama bila rem utama tidak berfungsi atau blong.
Rem tangan pada mobil biasanya menggunakan mekanisme kabel atau elektronik untuk menghasilkan gaya pengereman.
Dalam mekanisme kabel saat tuas rem tangan ditarik atau dinaikkan, kabel rem tangan yang terhubung ke tuas tersebut akan tertarik.
Ketika kabel rem tangan ditarik, gaya diteruskan melalui kabel ke mekanisme pengereman di roda belakang.
Di roda belakang, kabel rem tangan terhubung ke pelat rem atau silinder rem yang memberikan tekanan pada kampas rem.
Tekanan pada kampas rem menghasilkan gaya gesekan antara kampas rem dan cakram atau drum rem, yang mengakibatkan pengereman roda belakang.
Sementara dalam mekanisme elektronik saat tuas rem tangan ditarik atau dinaikkan, sinyal elektronik dikirim ke unit kendali yang mengaktifkan motor rem tangan.
Motor rem tangan akan menghasilkan gaya yang diperlukan untuk mendorong pelat rem atau mengaktifkan sistem pengereman elektronik di roda belakang.
Seperti pada mekanisme kabel, gaya gesekan antara kampas rem dan cakram atau drum rem akan menyebabkan pengereman roda belakang.