class="post-template-default single single-post postid-114219 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu

Mode Gelap
PT Solusi Bangun Andalas Meriahkan Bulan K3 Nasional 2025 Bersama Masyarakat di Car Free Day Banda Aceh Sah, Mualem Lantik Sayuti-Husaini jadi Walikota-Wakil Walikota Lhokseumawe Besok, Bupati-Wakil Bupati Pidie Jaya Dilantik 34 Penindakan dan 315 Teguran Selama 7 Hari OPS Keselamatan Seulawah  Kisruh Pengurus Masjid Taqwa Gandapura Dibantu Tangani Kejari Bireuen

INTERNASIONAL · 13 May 2024 14:52 WIB ·

Tak Ada Lagi Tempat Mengungsi untuk Warga Rafah


 EVAKUASI : Pengungsi internal Palestina tiba di Khan Younis setelah meninggalkan Rafah menyusul perintah evakuasi yang dikeluarkan oleh tentara Israel, Jalur Gaza selatan, Sabtu (11/5). EPA/MOHAMMED SABER Perbesar

EVAKUASI : Pengungsi internal Palestina tiba di Khan Younis setelah meninggalkan Rafah menyusul perintah evakuasi yang dikeluarkan oleh tentara Israel, Jalur Gaza selatan, Sabtu (11/5). EPA/MOHAMMED SABER

RAKYATACEH | RAFAH – Warga Palestina yang mengungsi ke Rafah terpaksa harus kembali pindah setelah Israel mengeluarkan perintah evakuasi. PBB memperkirakan lebih dari 100 ribu orang melakukan evakuasi sementara pasukan Israel mengatakan 300 ribu orang.

“Mereka meminta kami pergi tiga kali, dan para tetangga datang dan mengatakan segera keluarga. Mereka mengirimkan perintah evakuasi ke seluruh wilayah. Apa yang harus kami lakukan di sini? Apakah kami menunggu sampai kami semua mati bertumpuk-tumpukan? Sehingga kami memutuskan lebih baik pergi,” kata seorang warga Rafah, Hanan al-Satari seperti dikutip dari Aljazirah, Sabtu (11/5).

Warga lainnya Faten Lafi mengatakan, warga dipaksa pergi setelah tentara Israel mengancam mereka, melalui sambungan telepon dan unggah di media sosial Facebook. “Kami pergi karena takut dan terpaksa. Kami pergi ke tempat yang tidak diketahui dan sama sekali tidak ada tempat aman, semua tempat tidak ada yang aman,” katanya.

Sementara itu militer Israel mengatakan operasi mereka dalam 24 jam terakhir di Rafah merupakan operasi terbatasan. Tapi Aljazirah melaporkan militer Israel terus memperluas operasinya, menggelar serangan udara dan pengeboman intensif yang dimulai dari pusat dan tengah-selatan Kota Rafah dekat Rumah Sakit Kuwait.

Serangan digelar dekat ribuan keluarga pengungsi mendirikan tenda-tenda sementara mereka di jalan atau zona evakuasi. Perintah evakuasi terbaru ini membuat orang-orang berada dalam ketidakpastian baru.

Warga tidak tahu harus pergi ke mana, terutama setelah adanya bukti “zona aman” yang ditetapkan militer Israel sama sekali tidak aman, banyak orang yang akhirnya terbunuh di dalam daerah yang ditetapkan sebagai zona aman.
Sejauh ini sudah banyak orang yang melarikan diri dari Rafah, namun masih ada lebih banyak lagi yang terjebak di daerah-daerah yang tidak dapat dievakuasi karena intensitas pengeboman dan kekuatan militer Israel yang ekstrem. (rol/hra)

 

 

Artikel ini telah dibaca 30 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

PT Solusi Bangun Andalas Meriahkan Bulan K3 Nasional 2025 Bersama Masyarakat di Car Free Day Banda Aceh

17 February 2025 - 19:21 WIB

Disdik Aceh Targetkan Tuntasnya PPG Dalam Jabatan Guru Agama Islam pada Tahun 2025

17 February 2025 - 18:37 WIB

Kumpulkan Pejabat Eselon, Wagub Fadhlullah: Kita Satu Perahu, Mari Bekerja Untuk Aceh

17 February 2025 - 17:08 WIB

Gerakan Pemuda Iskandar Muda Dukung Sikap Gubernur Aceh Cabut Sistem Barcode di SPBU

16 February 2025 - 19:44 WIB

Kebakaran Landa Ibukota Kecamatan Simeulue Tengah, 44 Unit Ruko Hangus dan Rusak Berat

16 February 2025 - 17:40 WIB

Wagub Fadhlullah Ziarahi Makam Abu Kuta Krueng

16 February 2025 - 16:13 WIB

Trending di UTAMA