RAKYAT ACEH | ACEH UTARA – Komandan Korem (Danrem) 011/Lilawangsa Kolonel Inf Ali Imran melakukan napak tilas menempuh perjalanan ekstrem ke Makam Pahlawan Nasional, Cut Meutia di pegunungan Gampong Alue Rime, Kecamatan Pirak Timu, Kabupaten Aceh Utara, Selasa (02/07/2024).
Danrem bersama rombongan harus menempuh perjalanan sekitar empat jam lebih dari ibukota Kecamatan Pirak Timu, dengan kondisi medan naik turun bukit mengunakan trail dan berjalan kaki dari jalur sungai berbatuan licin untuk menuju ke makam Cut Meutia.
Kondisi makam pahlawan nasional Cut Meutia yang berada di kawasan pelosok hutan Aceh Utara itu ternyata sangat memprihatinkan, bahkan kondisi makam Pahlawan nasional itu tampak tak terurus. Bahkan, hingga kini belum memiliki akses jalan yang layak untuk bisa dilalui para peziarah menuju makam.
“Sebenarnya, ini sangat memprihatinkan dan tak ada akses jalan yang bagus, tadi saya dan rombongan menggunakan motor trail dinas, namun hanya sampai pertengahan aja, sebab tidak bisa dilalui kendaraan. Kita coba menggunakan mobil offroad, tapi juga tidak mampu berjalan jauh hanya lima puluh meter tembus, itupun kesusahan. Akhirnya kita mengandalkan berjalan kaki agar bisa sampai ke lokasi, karena keberadaan makam berada ditengah hutan,” ujar Danrem Ali Imran.
Putra kelahiran Aceh ini menyebutkan, makam pahlawan nasional Cut Meutia salah satu monumen sejarah perjuangan Indonesia. Cut Meutia adalah satu-satunya pahlawan nasional yang jasadnya tidak ditemukan oleh para penjajah pada masa itu. Meskipun sudah berulang kali dicari sekutunya, sebab jasadnya tersamar ditutupi rayap di lokasi makam. Namun, ternyata Cut Meutia ditembak oleh penjajah di sekitar tiga ratus meter dari makam.
“Sebenarnya banyak yang ingin berziarah apabila ada akses jalan yang memadai, dan ini bisa dijadikan wisata sejarah untuk mengingat perjuangan pahlawan dalam merebut kemerdekaan hingga rela menaruh jiwa dan raganya bertempur melawan penjajah. Namun, selain tidak ada akses jalan, kondisi makamnya juga kurang terurus, hanya alakadarnya oleh seorang kerabat dikenal sebagai penjaga atau juru kunci bernama Muda Wali,” kata Danrem, dalam keterangannya kepada Rakyat Aceh, Rabu (3/7).
Lanjut Kolonel jebolan baret Merah ini, dirinya bersama Region Head PTPN I Langsa hadir ke makam untuk melihat secara langsung bagaimana akses jalan hingga kondisi makam. “Insya Allah mudah-mudahan kedepan pihak TNI bersama PTPN akan berupaya membuka akses jalan dan perbaikan makam,”ucap Danrem.
Sementara itu, peninjauan medan menuju makan pahlawan nasional, Danrem 011/Lilawangsa Kolonel Inf Ali Imran turut didampingi Dandim 0103/Aceh Utara Letkol Kav Makhyar beserta para Danramil dan anggota Kodim 0103/Aut, Kasi Ops Korem 011/LW Mayor Inf Doni Prasetyo, Region Head PTPN I Langsa Syahriadi Siregar beserta staf.
Selain itu rombongan juga melaksanakan doa bersama di Makam Cut Mutia yang dipimpin oleh Kapten Inf Zulkhaizir.(arm/ra)