class="post-template-default single single-post postid-119341 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu

Mode Gelap
PNL dan PGE Sepakat Pengembangan SDM Migas Unggul Pj Wali Kota dan Kapolres Lhokseumawe Ikut Vicon Rakor Ketahanan Pangan 2025 Ratusan Tenaga Kesehatan R2 dan R3 Geruduk Kantor Bupati Bireuen Pj. Bupati Aceh Barat Menang Kasasi di Mahkamah Agung melawan PT Gading Bhakti Sales Dibekuk Polisi di Banda Aceh, Ini Kasusnya

METROPOLIS · 6 Aug 2024 16:15 WIB ·

Geuchiek Naisabur: Kontes Transgender di Jakarta Telah Mencoreng Nama Baik Aceh


 Geuchiek Naisabur: Kontes Transgender di Jakarta Telah Mencoreng Nama Baik Aceh Perbesar

RAKYAT ACEH | Banda Aceh – Salah seorang tokoh masyarakat Aceh yang juga calon legislatif terpilih DPRK Aceh Besar, Geuchiek Naisabur, menyayangkan penggunaan nama Aceh dalam sebuah kontes transgender yang baru-baru ini berlangsung di Jakarta. Menurutnya, viralnya berita mengenai “Bencong Berselempang Aceh Menangkan Kontes Transgender di Jakarta” telah mencoreng nama baik Aceh sebagai Serambi Mekah dan daerah yang menjunjung tinggi syariat Islam, Kata Naisabur yang juga politisi Partai Aceh tersebut Selasa (06/08/2024)

Dalam pernyataannya, Geuchiek Naisabur menegaskan bahwa Aceh adalah wilayah yang memegang teguh nilai-nilai Islam dan memiliki adat istiadat yang kuat. Ia menilai, penggunaan nama Aceh dalam konteks yang tidak sesuai dengan nilai-nilai tersebut sangat tidak pantas dan merusak citra daerah.

“Kita tidak dapat melarang siapapun yang mengikuti kontes tersebut di Jakarta, karena itu adalah hak individu masing-masing. Namun, saya sangat mengimbau agar tidak pernah membawa nama Aceh dalam kegiatan yang bertentangan dengan syariat Islam,” ujar Naisabur dengan tegas.

Geuchiek Naisabur juga menambahkan bahwa Aceh, dengan identitas sebagai daerah yang menerapkan syariat Islam, memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga nama baik dan reputasinya di mata publik. Ia mengajak seluruh masyarakat Aceh untuk bersama-sama menjaga dan melindungi nama baik daerah dari hal-hal yang dapat merusaknya.

“Kami berharap kejadian seperti ini tidak terulang kembali. Semua pihak harus saling menghormati dan memahami nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Aceh. Saya juga meminta kepada media dan pihak-pihak terkait untuk lebih berhati-hati dalam menggunakan nama Aceh, terutama dalam konteks yang sensitif seperti ini,” lanjutnya.

Geuchiek Naisabur menutup pernyataannya dengan mengajak seluruh masyarakat untuk terus memperkokoh persatuan dan menjaga identitas Aceh sebagai daerah yang religius dan berbudaya. “Kita harus terus bekerja sama dan menjaga nama baik Aceh demi masa depan yang lebih baik dan bermartabat,” pungkasnya.

Artikel ini telah dibaca 23 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Sales Dibekuk Polisi di Banda Aceh, Ini Kasusnya

14 January 2025 - 12:16 WIB

Pj Bupati Aceh Besar Dampingi Fadli Zon Saat Kuliah Umum di ISBI Aceh

13 January 2025 - 19:58 WIB

Muscab IV PTGMI Aceh Jaya: Perkuat Solidaritas Demi Indonesia Bebas Karies 2030

13 January 2025 - 18:50 WIB

Diduga, Ribuan Tenaga Non ASN Pemerintah Aceh Akan Lakukan Demo

13 January 2025 - 09:56 WIB

Iphone Harga Mahal Tapi Tetap Laris Manis

12 January 2025 - 15:35 WIB

Pj Bupati Aceh Besar Hadiri Muswil III DMI Aceh

11 January 2025 - 14:53 WIB

Trending di METROPOLIS