Menu

Mode Gelap
Nurul Akmal Ungkap Masih Belum Ingin Pensiun dari Angkat Besi Hari Terakhir Pendaftaran CPNS 2024, ini 10 Instansi Pusat yang Masih Sepi Peminat Pembukaan Lahan Besar-besaran Tanpa Amdal, YARA Surati Pj Walikota Minta Aktivitas PT SPT Dihentikan Atlet PON Triathlon Jawa Timur Raih Emas Pertama Mencari Pengganti Tusop di Pilkada Aceh

METROPOLIS · 6 Aug 2024 16:15 WIB ·

Geuchiek Naisabur: Kontes Transgender di Jakarta Telah Mencoreng Nama Baik Aceh


 Geuchiek Naisabur: Kontes Transgender di Jakarta Telah Mencoreng Nama Baik Aceh Perbesar

RAKYAT ACEH | Banda Aceh – Salah seorang tokoh masyarakat Aceh yang juga calon legislatif terpilih DPRK Aceh Besar, Geuchiek Naisabur, menyayangkan penggunaan nama Aceh dalam sebuah kontes transgender yang baru-baru ini berlangsung di Jakarta. Menurutnya, viralnya berita mengenai “Bencong Berselempang Aceh Menangkan Kontes Transgender di Jakarta” telah mencoreng nama baik Aceh sebagai Serambi Mekah dan daerah yang menjunjung tinggi syariat Islam, Kata Naisabur yang juga politisi Partai Aceh tersebut Selasa (06/08/2024)

Dalam pernyataannya, Geuchiek Naisabur menegaskan bahwa Aceh adalah wilayah yang memegang teguh nilai-nilai Islam dan memiliki adat istiadat yang kuat. Ia menilai, penggunaan nama Aceh dalam konteks yang tidak sesuai dengan nilai-nilai tersebut sangat tidak pantas dan merusak citra daerah.

“Kita tidak dapat melarang siapapun yang mengikuti kontes tersebut di Jakarta, karena itu adalah hak individu masing-masing. Namun, saya sangat mengimbau agar tidak pernah membawa nama Aceh dalam kegiatan yang bertentangan dengan syariat Islam,” ujar Naisabur dengan tegas.

Geuchiek Naisabur juga menambahkan bahwa Aceh, dengan identitas sebagai daerah yang menerapkan syariat Islam, memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga nama baik dan reputasinya di mata publik. Ia mengajak seluruh masyarakat Aceh untuk bersama-sama menjaga dan melindungi nama baik daerah dari hal-hal yang dapat merusaknya.

“Kami berharap kejadian seperti ini tidak terulang kembali. Semua pihak harus saling menghormati dan memahami nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Aceh. Saya juga meminta kepada media dan pihak-pihak terkait untuk lebih berhati-hati dalam menggunakan nama Aceh, terutama dalam konteks yang sensitif seperti ini,” lanjutnya.

Geuchiek Naisabur menutup pernyataannya dengan mengajak seluruh masyarakat untuk terus memperkokoh persatuan dan menjaga identitas Aceh sebagai daerah yang religius dan berbudaya. “Kita harus terus bekerja sama dan menjaga nama baik Aceh demi masa depan yang lebih baik dan bermartabat,” pungkasnya.

Artikel ini telah dibaca 15 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Rebut Medali Emas, Nurul Akmal Pecahkan Rekor PON

10 September 2024 - 19:49 WIB

DPRA bersama Tim Pemerintah Aceh Finalisasi Raqan Grand Desain Syariat Islam

10 September 2024 - 17:36 WIB

Senator Aceh Fachrul Razi Pimpin Pertandingan Muaythai di PON XXI

10 September 2024 - 16:06 WIB

Atlet Basket Putra DKI Jakarta Kunjungi Panti RSAN, Minta Doa untuk Kemenangan PON XXI

10 September 2024 - 15:37 WIB

Ada Risnawati Wasit Muaythai Perempuan Asal Bireuen di PON Aceh – Sumut

9 September 2024 - 18:02 WIB

Tgk Umar Rafsanjani: Jangan Hanya Fokus pada Protokol Pembukaan PON, Lupa Protokol Ibadah, Itu Dosa Besar!

9 September 2024 - 14:59 WIB

Trending di METROPOLIS