RAKYAT ACEH | LHOKSUKON : Seratusan kedai dan warung yang rusak akibat diterpa angin kencang di jalan eks ExxonMobil, Simpang Rangkaya, Kecamatan Tanah Luas, Kamis 18 Juli 2024 lalu, kini kembali beraktivitas, Rabu 7 Agustus 2024.
Sementara PT Pema Global Energi (PGE) anjurkan pemilik kedai dan warung pindah ke lokasi lain. Sayangnya, Relation Manager PGE, Bustami Sarbini, saat dihubungi Rakyat Aceh, belum memberikan jawaban terkait anjuran ratusan pedagang harus pindah lokasi. Kenapa ? dan Kemana ?
Pantauan Rakyat Aceh, sekira pukul 11.05 WIB, aktivitas jual beli kembali berdenyut. Warga dari berbagai kalangan mendatangi kedai dan warung yang berjualan. Baik itu, sayur mayur, ikan, kelontong maupun buah-buahan. Tak terkecuali warung berjualan nasi dan kopi. Juga terlihat ramai.
Seorang pedagang enggan pindah mengaku lebih mudah mencari rejeki di lokasi yang ada. “Disini lebih mudah mendapat pembeli. Jadi, jangan halangi kami mencari rejeki,” katanya seraya minta tidak disebutkan jati diri.
Apa yang disampaikan seorang pedagang ini, memang tidaklah melebihi. Buktinya, kaum ibu-ibu terlihat membeli sayur kebutuhan seharian. Begitu pula ada yang membeli buah buahan dan nasi di warung.
“Kawasan ini, kalau sore dan malam lebih ramai lagi warga yang datang belanja. Mereka datang dari berbagai pelosok desa,” tambahnya. Sebelumnya, anjuran pindah datang dari PT PGE dianggap berjualan dikawasan itu sangat beresiko. Ya, ada jalur pipa dan jaringan listrik di bawah tanah. Namun yang terlihat, Rabu siang, pemilik kedai dan warung belum bergeming dengan anjuran pindah oleh PGE.
Plt Camat Tanah Luas, Baktiar, Isla, SE yang dihubungi Rakyat Aceh, Rabu (7/8) membenarkan ada pemberitahuan larangan berjualan di kawasan itu yang dikeluarkan “Dua hari lalu, Humas PGE dan PAM Profit membentangi tali police line dan pemasangan batu pembatas. Kemudian, langsung bertemu dengan para pedagang didepan cluster III. Pedagang mau pindah memohon kepada perusahaan untuk keseragaman dari Kecamatan Aron, Nibong dan Tanah Luas, untuk tidak terjadi perbedaan,” kata Baktiar. Lebih lanjut dikatakan, lahan relokasipun menurut para pedagang tidak layak,” pungkas Plt Camat Tanah Luas, Baktiar. (ung)