class="wp-singular post-template-default single single-post postid-120638 single-format-standard wp-custom-logo wp-theme-kobaran" >

Menu

Mode Gelap
Warga Tumpok Teungoh Ramai-ramai Bergotong Royong  Aston Villa bungkam Newcastle United 4-1 Ilmuwan China Kembangkan Sistem Prakiraan Badai Debu Baru Harga Emas Meroket, Ini Respon MPU Lhokseumawe Terkait Mahar Pernikahan Wali Kota Segera Wujudkan Penanganan Sampah Secara Komprehensif

Uncategorized · 25 Aug 2024 15:24 WIB ·

Pavel Durov CEO Telegram Ditangkap di Bandara


 CEO Telegram, Pavel Durov ditangkap di Bandara Bourget, Prancis, pada Sabtu (24/8) malam waktu setempat. (Reutrers) Perbesar

CEO Telegram, Pavel Durov ditangkap di Bandara Bourget, Prancis, pada Sabtu (24/8) malam waktu setempat. (Reutrers)

HARIANRAKYATACEH.COM  – CEO Telegram, Pavel Durov ditangkap di Bandara Bourget, Prancis, pada Sabtu (24/8) malam waktu setempat. Saat itu, Durov sedang bepergian dengan jet pribadinya.

Mengutip Reuters yang berdasar sumber dari TF1 TV dan BFM TV, pria kelahiran Rusia yang berdomisili di Dubai ini ditangkap sesuai dengan surat perintah atas pelanggaran yang berkaitan dengan aplikasi perpesanan populer, yakni Telegram.

Di mana di dalam surat itu disebutkan bahwa penangkapan ini sebagai langkah awal dari penyelidikan polisi. Salah satunya, terkait kemungkinan aktivitas kriminal yang akan terus berlanjut tanpa hambatan di aplikasi pengiriman pesan tersebut.

Untuk diketahui, Telegram yang dienkripsi memiliki hampir satu miliar pengguna. Bahkan, kehadirannya sangat berpengaruh di Rusia, Ukraina, dan negara-negara bekas Uni Soviet.

Telegram juga diperingkatkan sebagai salah satu platform media sosial utama setelah Facebook, YouTube, WhatsApp, Instagram, TikTok, dan Wechat.

Aplikasi perpesanan ini sempat dilarang di Rusia pada tahun 2018 lantaran Surov menolak menyerahkan data penggunanya kepada negara. Namun kemudian, larangan tersebut dicabut pada tahun 2021.

Kemudian, setelah Rusia melancarkan invasi ke Ukraina pada tahun 2022, Telegram menjadi sumber utama konten yang tidak difilter dari kedua belah pihak tentang perang dan politik seputar konflik tersebut.

Selain itu, Telegram juga telah menjadi sarana komunikasi bagi Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dan para pejabatnya. Kremlin dan pemerintah Rusia juga menggunakan Telegram untuk menyebarkan berita mereka.

Telegram tidak segera menanggapi permintaan Reuters untuk memberikan komentar. Kementerian Dalam Negeri dan kepolisian Prancis tidak memberikan komentar. Bahkan, Telegram juga telah menjadi salah satu dari sedikit tempat di mana warga Rusia dapat mengakses berita tentang perang tersebut.

Telegram tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters. Selain itu, Kementerian Dalam Negeri Prancis dan polisi Prancis tidak memberikan komentar.

CEO Telegram, Pavel Durov ditangkap di Bandara Bourget, Prancis, pada Sabtu (24/8) malam waktu setempat.

Editor: Kuswandi

Artikel ini telah dibaca 35 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Fraksi PA Sampaikan Selamat Kepada Abua Ditunjuk Sebagai Sekjend

12 April 2025 - 12:09 WIB

Lukmanul Hakim Sebut Aceh Berpeluang Besar Jadi Pusat Wisata Halal di Asia Tenggara

9 April 2025 - 17:24 WIB

Kapolda Aceh Bersama Pangdam IM Terima Kunjungan Silaturahmi Gubernur

1 April 2025 - 11:55 WIB

Samsat Banda Aceh Gelar Buka Puasa Bersama dan Santuni Anak Yatim

26 March 2025 - 19:02 WIB

BPJS Kesehatan Pastikan Akses Layanan JKN Tetap Terbuka Selama Libur Lebaran 2025

24 March 2025 - 15:35 WIB

Bank Aceh Ngopi Bareng OJK, Ini yang Dibahas

22 March 2025 - 13:46 WIB

Trending di Uncategorized