HARIANRAKYATACEH.COM – CEO Telegram, Pavel Durov ditangkap di Bandara Bourget, Prancis, pada Sabtu (24/8) malam waktu setempat. Saat itu, Durov sedang bepergian dengan jet pribadinya.
Mengutip Reuters yang berdasar sumber dari TF1 TV dan BFM TV, pria kelahiran Rusia yang berdomisili di Dubai ini ditangkap sesuai dengan surat perintah atas pelanggaran yang berkaitan dengan aplikasi perpesanan populer, yakni Telegram.
Di mana di dalam surat itu disebutkan bahwa penangkapan ini sebagai langkah awal dari penyelidikan polisi. Salah satunya, terkait kemungkinan aktivitas kriminal yang akan terus berlanjut tanpa hambatan di aplikasi pengiriman pesan tersebut.
Untuk diketahui, Telegram yang dienkripsi memiliki hampir satu miliar pengguna. Bahkan, kehadirannya sangat berpengaruh di Rusia, Ukraina, dan negara-negara bekas Uni Soviet.
Telegram juga diperingkatkan sebagai salah satu platform media sosial utama setelah Facebook, YouTube, WhatsApp, Instagram, TikTok, dan Wechat.
Aplikasi perpesanan ini sempat dilarang di Rusia pada tahun 2018 lantaran Surov menolak menyerahkan data penggunanya kepada negara. Namun kemudian, larangan tersebut dicabut pada tahun 2021.
Kemudian, setelah Rusia melancarkan invasi ke Ukraina pada tahun 2022, Telegram menjadi sumber utama konten yang tidak difilter dari kedua belah pihak tentang perang dan politik seputar konflik tersebut.
Selain itu, Telegram juga telah menjadi sarana komunikasi bagi Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dan para pejabatnya. Kremlin dan pemerintah Rusia juga menggunakan Telegram untuk menyebarkan berita mereka.
Telegram tidak segera menanggapi permintaan Reuters untuk memberikan komentar. Kementerian Dalam Negeri dan kepolisian Prancis tidak memberikan komentar. Bahkan, Telegram juga telah menjadi salah satu dari sedikit tempat di mana warga Rusia dapat mengakses berita tentang perang tersebut.
Telegram tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters. Selain itu, Kementerian Dalam Negeri Prancis dan polisi Prancis tidak memberikan komentar.
CEO Telegram, Pavel Durov ditangkap di Bandara Bourget, Prancis, pada Sabtu (24/8) malam waktu setempat.
Editor: Kuswandi