RAKYAT ACEH | LHOKSEUMAWE – Hujan deras menguyur sekitar venue Bandara Malikussaleh, latihan cabor Aerosport Terbang Layang dihentikan sementara, Selasa 3 September 2024. Aerosport Terbang Layang diikuti 62 atlet dari 14 provinsi dengan 14 mata lomba.
“Betul, latihan distop karena hujan,” pesat Kresno Wiyoso kepada Rakyat Aceh, pukul 17.37 WIB selaku Ketua pelatih terbang layang Aceh.
Atlet terbang layang meramaikan PON XX1 di venue Malikusaleh berasal dari Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua dan Kalimantan Timur.
“Besok pagi (Rabu-red) rencana Technical Meeting dan siang mungkin dilanjutkan latihan pengenalan medan, lagi bagi atlet yang belum melaksanakan,” tambah Kresno.
Sebelumnya, kontigen terbang layang Aceh, menarget 5 mendali emas. “Kita target lima mendali emas. Minimal tiga harus kita dapat,” kata Kresno Wiyoso sebelumnya.
Atlet terbang layang andalan Aceh, Ulthary mahasiswa jurusan Bahasa Inggris, sudah berlatih di Kali Jati, Subang, Jawa Barat. “Tiga bulan lalu kita sudah berlatih di Subang,” katanya kepada Rakyat Aceh.
Ketua Panitia Pelaksana Cabot Terbang Layang, Farid Nazmi menyebutkan, pertandingan 6 September hingga 19 September 2024. Disingung berapa ketentuan ketinggian pesawat terbang layang, Farid menjelaskan bisa kisaran 1.000 sampai 1.500 kaki.
Lalu, cara nilai landing pad, Farid menyelaskan landing tepat harus digaris tengah. Dan bila mampu berhenti pas pada dual setter mendapat nilai 1.000. (ung/hra)