RAKYAT ACEH I MEULABOH – Memasuki usia 58 Tahunnya, H. Kamaruddin SE memiliki cita-cita ingin membangun Kabupaten Aceh Barat menuju arah yang lebih baik, dari berbagai sektor. Hal ini diutarakannya, saat berhadapan langsung dengan ratusan pendukung, perwakilan masyarakat Mukim Peureumbeu di Gampong Padang Mancang, Kecamatan Kaway XVI, Rabu (4/9/2024) malam.
“Cita-cita saya, sebelum saya meninggal, ingin melihat Aceh Barat ini maju dan makmur. Jadi ada sejarah ‘bagus’ yang saya wariskan untuk masa depan,” ungkap H. Kamaruddin SE, pria yang akrab di sapa Hakam ini.
Secara lugas, Hakam yang merupakan putra daerah setempat, memohon doa restu dan dukungan dari ratusan pendukungnya, di acara silaturahmi pasangan calon (Paslon) Pilkada Tahun 2024, H Kamaruddin SE – Adi Ariyadi SE (Hakam – Ayi) kepada masyarakat Mukim Peureumbeu.
Ia mengaku, awalnya tidak berniat untuk maju pada Pilkada 2024 ini, namun saat melihat dinamika politik serta mendengar kegusaran sebagian besar masyarakat Aceh Barat karena hanya muncul satu nama Paslon yang memperoleh rekomendasi sederetan partai besar, dan sangat berpeluang terjadinya Pilkada melawan kotak kosong, ia kembali mengkaji ulang keputusannya dan bertekad memperjuangkan tiket naik sebagai peserta Pilkada dari partai Golkar.
“Waktu dapat rekomen Golkar, saya tanya lagi, ini sifatnya perintah atau doa restu, karena kalau atas nama perintah, nanti pasti bakal kaku roda pemerintahannya, setiap ada kebijakan perlu minta ijin dulu. Namun jika hanya doa restu dari Golkar, saya lebih nyaman dan fleksibel menjalankan visi-misi membangun Aceh Barat. Alhamdulillah jawabannya, rekomendasi itu merupakan wujud doa restu dari partai,” bebernya.
Hakam mengaku niat maju di Pilkada 2024, bukan semata berlandaskan hasrat kepentingan pribadi, karena jika ia mencari keuntungan dan kenyamanan hidupnya, telah cukup dengan posisi jabatan bergengsi sebagai anggota DPRK Aceh Barat.
“Kalau saya berfikir kesenangan pribadi dan hidup nyaman, ngapain saya lepas jabatan 5 tahun sebagai anggota dewan, sudah cukup itu, dapat uang lebih dan bisa menghabiskan waktu senggang bersama keluarga di kebun. Tapi saya letakkan jabatan dewan, saya pilih untuk mewakafkan sisa hidup saya dengan cara membangun Aceh Barat ini,” ujarnya.
Ia mendetailkan sejumlah program andalan yang bakal dijalankan, jika rakyat Aceh Barat memberikan amanah kepadanya. Pertama, menjalankan syariat Islam di Aceh Barat dengan cara memakmurkan masjid-masjid, sehingga mewajibkan aparatur untuk menggiatkan majelis taklim serta safari masjid. Juga bakal memberikan beasiswa bagi santri-santri kurang mampu.
“Santri berprestasi bakal diberikan peluang menjadi pendidik di sekolah umum, melalui cara kurikulum muatan lokal,” urainya.
Program kedua, Hakam berencana memodernisasikan sektor pertanian di Aceh Barat agar pendapatan petani lebih meningkat, biar program petani tetap fokus, kegiatan ini bakal memperoleh pendampingan dari Rumah Tani Amiruddin (RTA).
“Paling utama, program pengadaan pompa celup harus merata bagi setiap area persawahan, minimal petani tidak kesulitan air saat menanam,” tegas Hakam.
Kegiatan penyuluhan bakal dimaksimalkan kepada petani, agar dapat menambah wawasan dalam bercocok tanam padi.
Selanjutnya, Hakam bakal fokus memacu penuntasan irigasi Lhokgeuci, lantaran selama ini, pelaksanaan program nasional ini, terkesan jalan di tempat.
“Selama ini, proyek Irigasi Lhokgeuci memang berjalan, tapi pelaksanaannya macam tidak serius atau sungguh-sungguh,” nilai Hakam.
Masih terkait petani, Hakam bakal membagikan pupuk gratis kepada petani, demi mengatasi kesulitan pupuk yang dialami petani selama ini.
Program ketiga, Peningkatan pelayanan kesehatan, seperti layanan medis di Rumah Sakit Umum Daerah Cut Nyak Dhien (RSUD-CND) Meulaboh, Hakam kerap melihat dan mendengar, jika masyarakat Aceh Barat lebih nyaman memilih berobat ke rumah sakit di Nagan Raya ketimbang di RSUD-CND Meulaboh, kecendrungan demikian, dapat disimpulkan jika ada kekurangan dalam perawatan medis di RSUD-CND Meulaboh.
“Selain itu, harus mendesak pemerintah Provinsi Aceh untuk menyelesaikan pembangunan rumah sakit regional, demi memaksimalkan pelayanan medis bagi masyarakat Aceh Barat,” perjelasnya.
Terlebih lagi, pelayanan puskesmas pembantu harus memadai sesuai standarnya, obat dan tenaga medis wajib ada sehingga tidak menjadi komplen masyarakat yang selama ini kerap terjadi.
Program Keempat, Dunia Pendidikan terlihat masih ada kelemahan, Hakam merujuk dari mutu yang dihasilkan.
“Mutu pendidikan selama ini masih mengecewakan, mutunya masih tingkat bawah, jangankan mutu tingkat tinggi, mutu pendidikan tingkat tengah saja tidak tercapai,” klaim Hakam.
Ia berjanji bakal memetakan ulang demi memajukan dunia pendidikan di Aceh Barat. Sebagai contoh ada tenaga pendidik atau guru menetap di Meulaboh, namun mengajar di Woyla, guru ini tiap hari berangkat ke sekolah, pasti tiap hari telat, dia sampai anak didik sudah pulang, kondisi seperti ini harus dicarikan solusinya.
Hakam berjanji, jika ia terpilih, bakal menggratiskan biaya sekolah anak-anak, sampai seragam sekolah juga akan ia gratiskan.
Terlihat hadir bersama Hakam, calon Wakil Bupati Aceh Barat Adi Ariyadi SE, Ketua Partai Nasdem Aceh Barat Said Muzhar, Sekjen Partai Golkar Aceh Barat Mustafa SH, dan Founder RTA Amiruddin SH.(den)
