RAKYAT ACEH | Jakarta—Penjabat Gubernur Aceh Dr Drs Safrizal ZA dalam hal ini diwakili Plt Kepala Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA) Said Marzuki menghadiri acara Maulid Nabi Muhammad SAW Ikatan Keluarga Nagan Raya (IKNR) Jakarta di Asrama Haji Podok Gede, Jakarta Timur, Senin 16 September 2024.
Dalam sambutannya, Said Marzuki menyampaikan permohonan maaf karena Pj Gubernur Aceh tidak bisa hadir dalam acara tersebut lantaran harus menghadiri kegiatan lain.
Namun dibalik permohonan maaf ada salam hormat dari Pj Gubernur kepada seluruh keluarga besar Nagan Raya dan masyarakat yang menghadiri acara itu di Jakarta.
“Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ikatan Keluarga Nagan Raya (IKNR) Jakarta atas undangan di acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW ini. Undangan ini merupakan sebuah kehormatan besar bagi saya,” kata Marzuki saat membacakan pidato Pj Gubernur Aceh.
Marzuki menjelaskan, Pj Gubernur Aceh saat ini sedang disibukkan dengan kegiatan PON di Aceh. Dimana beliau sedang memastikan bahwa perhelatan PON harus sukses sebagaimana yang diinginkan.
“Maka sebab itu beliau meminta saya untuk mewakilinya di acara ini,” katanya.
Marzuki menjelaskan, peringatan Maulid Nabi juga merupakan kesempatan untuk memperkuat solidiritas dan kebersamaan di antara warga Nagan Raya dan masyarakat Aceh pada umumnya di perantauan, khususnya di Jakarta. Momen seperti ini menunjukkan adanya semangat persaudaraan yang tidak pernah berhenti.
“Oleh karena saya meminta hal seperti ini terus diteruskan guna untuk membangun daerah kita yang erat dan kental persaudaraannya,” ujarnya.
Lebih lanjut, kata Said, keberadaan paguyuban seperti IKNR, sangat penting bagi masyarakat Nagan Raya dan Masayarakat Aceh di perantauan. Selain menjadi wadah mempererat silaturahmi dan kekeluargaan, IKNR juga berperan sebagai penghubung dengan kampung halaman tercinta.
“Pemerintah Aceh tentu sangat mengapresiasi berbagai kegiatan IKNR Jakarta dalam menjaga tradisi, budaya dan identitas kita sebagai masyarakat Aceh di tanah rantau,” tutupnya.
Oleh sebab itu mewakili Pemerintah Aceh pihaknya memintak agar tradisi budaya dan adat ini terus dilestarikan dan dijaga dengan baik.
“Sebab identitas adalah jati diri dan ini harus diteruskan dalam bentuk dukungan nyata kepada dan upaya bersama. Semoga dengan hal-hal seperti ini pula kita bisa bersama-sama membangun daerah kita, Nagan Raya dan masyarakat Aceh secara umum,” tutupnya.